Lanjutan Dari
Wajahnya yang cantik dengan bibir penuh yang sensual itu pun tersenyum. Sarah menarik tepi bawah kaos oblong putih yang dikenakannya, kemudian diikatnya bagian bawah kaos itu ala pakaian pantai. Kini perut Sarah yang rata dan pusarnya pun bisa jelas terlihat. Perbuatannya itu juga membuat kaosnya menjadi lebih ketat menempel di tubuhnya hingga mencetak jelas bukit payudaranya yang montok. Bahkan samar-samar putting payudara Sarah pun juga tercetak di kaos itu karena Sarah sedang tak memakai bra siang itu berhubung udara sangat panas dan bikin gerah. Celana Aerobiknya yang berukuran pendek dan ketat itu mencetak bentuk pinggul yang sexy dan bongkahan pantat yang begitu menggairahkan. Paha dan kaki jenjangnya yang putih mulus pun terbuka dan terpampang jelas. Dengan langkah sensual dan senyum menggoda, Sarah pun keluar rumah.
“Ini kunci mobilnya mang Dudung. Mang Dudung sama mang Jalal langsung aja betulin mobilnya si Joe.”, kata Sarah sambil mendekati dua orang itu. Dudung dan Jalal begitu terpesona melihat Sarah yang menghampiri mereka. Gadis itu cantik sekali. Wajahnya yang cantik dengan hidung mancung dan bibir sexy yang memerah segar tersenyum seperti menggoda. Payudaranya yang montok terlihat bergoyang dari balik kaos ketatnya. Dudung dan Jalal bahkan sampai menelan ludah melihat putting payudara yang tercetak samara dari kaos putih bertuliskan Delicious Meat itu. Andaikan Dudung dan Jalal mengerti bahasa Inggris, tentu mereka setuju dengan tulisan itu. Didalam kaos itu memang tersimpan bongkahan daging yang sangat lezat.
“Mang! Mang Dudung! Kok malah bengong sih Mang. Ini kuncinya.”, kata Sarah sambil menyerahkan kunci mobil pada Mang Dudung yang terlihat salah tingkah karena sempat bengong tadi.
“Eh..ii.iya neng.”, jawab Dudung dengan agak gugup. Sarah tersenyum melihat dua lelaki yang dibuatnya salah tingkah. Gadis itu kemudian membalikkan tubuhnya dan masuk kembali kedalam rumah.
Sarah duduk lagi di sofa ruang depan sambil membaca komik yang berserakan di meja depan. Joe, adik laki-lakinya itu memang senang membaca komik dan seperti biasanya dia juga selalu menaruh komik-komiknya sembarangan.
Baru beberapa menit Sarah membaca komik, gadis cantik itu menaruh komik itu kembali ke atas meja. Entah kenapa pikirannya sekarang dipenuhi dengan hal-hal yang lain. Tiba-tiba saja Sarah merasakan gairah seksualnya bangkit. Gadis itu teringat dengan percintaannya dengan pacar-pacarnya atau mantannya. Sarah memang berpendirian cukup bebas mengenai hal yang satu ini. Gadis cantik itu sudah kehilangan keperawanannya saat dia masih duduk di bangku SMU dulu. Dan sejak mengenal kenikmatan seks, Sarah pun tak bisa melepaskannya lagi. Dia selalu melakukan hubungan seksual dengan pacar-pacarnya, bahkan terkadang dia juga melakukannya dengan orang lain asalkan cocok.
“Hhmmpp…kenapa aku jadi horny gini?”, kata Sarah lirih. Tangannya meremas payudaranya sendiri lewat kaos oblongnya. Pikiran Sarah melayang ke pengalaman seksnya yang paling akhir dengan Karina. Baru pertama kali itu Sarah bercinta dengan sesama wanita, dan ternyata dia cukup menikmatinya. Sarah tak pernah menyangka kalo Karina, sahabat karibnya itu ternyata seorang lesbian. Tapi kemarin lusa saat Karina mengajaknya bercinta, Sarah sama sekali tak menolak. Bahkan gadis itu begitu menikmatinya.
“Ssstt….sialan Karina. Dia yang bikin aku jadi seorang biseks. Tapi mm…..cumbuan Karina memang nikmat dan begitu lain dari pada saat aku bercinta dengan cowok-cowokku. Aahhh….jilatan lidah Karina sampai bikin aku merinding mmm….”, pikir Sarah sambil terus merangsang dirinya sendiri. Tangannya yang satu lagi sudah menyusup ke balik celana aerobiknya dan juga celana dalamnya. Jemarinya dengan lincah mengelus belahan vaginanya sendiri yang mulai lembab karena gairah birahinya yang tiba-tiba meningkat tanpa sebab.
Sarah begitu asyik melampiaskan gairah nafsunya sambil memejamkan matanya dan mendesis lirih sampai-sampai dia tak menyadari kehadiran dua pasang mata yang mengamati tingkahnya dari tadi. Dudung dan Jalal sampai menelan ludah dan meneteskan liur melihat pemandangan erotis di depan mereka. Tadinya mereka berdua hanya ingin minta air putih untuk minum saat memergoki Sarah sedang bermasturbasi di atas sofa ruang depan. Gairah birahi mereka pun naik dan dengan perlahan mereka berjalan mendekati Sarah yang masih asyik dengan aksinya itu.
Dudung sebenarnya agak merasa takut dan agak nggak enak karena Sarah merupakan anak majikan istrinya. Tapi saat dia mengikuti langkah Jalal yang mendekati Sarah, pikiran itu segera tersapu habis oleh nafsunya yang meledak-ledak. Entah kenapa semakin dia masuk kedalam ruang tamu itu, Dudung merasa gairah birahinya semakin menguat dengan cepat. Dudung pikir itu mungkin karena sekarang dia bisa melihat sosok Sarah yang cantik dan sexy itu dengan lebih jelas. Perlahan Dudung menempati tempat di sebelah kanan Sarah, sedangkan Jalal segera mengambil tempat di sebelah kiri Sarah. Sarah yang masih asyik menikmati permainannya sendiri tak sadar akan kehadiran dua laki-laki itu.
“Mamang bantuin ya non.”, celetuk Dudung sambil tangannya ikut meremas payudara Sarah yang montok dari kausnya. Sarah begitu kaget dengan remasan tangan di payudaranya dan suara lelaki yang tiba-tiba saja berada di dekatnya. Sarah menghentikan aksinya dan membuka mata.Gadis cantik itu begitu kaget mendapati dirinya yang sudah diapit Dudung dan Jalal.
“Shit! Ke..kenapa kalian disini? Auhh…jangan kurang ajar ya. Cepat keluar!”, bentak Sarah yang begitu kaget dengan kehadiran dua lelaki itu. Sarah juga berusaha menghentikan tangan Dudung yang meremas payudaranya dengan kasar.
“Sssh…tenang non Sarah. Kami cuman mau bantu non Sarah aja kok. Kami berdua akan bikin non Sarah merasa lebih puas daripada main sendiri he..he…he…”, kata Jalal sambil tertawa. Tangannya yang besar nyelonong ke selangkangan Sarah dan mulai mempermainkan vagina Sarah yang masih tertutup celana aerobiknya.
“Kurang ajar. Lepaskan! Lepaskan aku!”, Sarah berteriak dan berusaha melepaskan diri tapi kedua tangannya masing-masing dipegang erat oleh Dudung dan Jalal. Rasa marah yang tadi memenuhi benak Sarah kini mulai bercampur dengan rasa takut karena Sarah paham betul apa yang diinginkan dua orang itu yang memandangnya dengan tatapan penuh nafsu.
“Tolooonngg. Joe tol..mmphh…mmmphh…..”, teriakan Sarah segera terbungkam saat bibir Jalal yang tebal dan monyong itu melumat bibirnya. Bibir Jalal bagaikan sebuah vacuum cleaner yang dengan liar menyedot bibirnya. Lidahnya menyeruak masuk kedalam mulut Sarah. Sarah sebenarnya merasa jijik dengan ciuman dari Jalal yang bertampang jelek, monyong lagi. Gadis cantik yang berprofesi sebagai model itu tentu saja tak mau berciuman dengan Jalal. Tapi entah kenapa seiring berjalannya waktu, tanpa sadar Sarah malah membalas ciuman Jalal. Tentu saja Jalal jadi makin senang ketika menyadarinya.
“He..he…he..gimana ciuman akang neng? Mantep kan?”, celetuk Jalal.
“Nggak!”, Sarah berusaha membantah.
“Nggak usah pura-pura deh neng Sarah. Buktinya neng Sarah juga ngebales ciuman akang. Ciuman non Sarah top abis. Kata orang kalo cewek yang jago ciuman itu pasti nyepongnya juga jago ha..ha…ha…”, celetuk Jalal.
“Ngg…nnggak…”, jawab Sarah gugup. Gadis itu berusaha membantah tapi dia juga tak bisa membantah kalo barusan tadi dia juga balas mencium Jalal. Sarah memaki dirinya sendiri dalam hati dan tak mengerti kenapa dia sampai melakukan hal itu.
Jalal kembali melumat bibir Sarah dan gadis cantik itu pun tak bisa mengelak dari serangan bibir Jalal. Apalagi tangan Jalal yang menggosok-gosok selangkangannya cukup mengganggu kosentrasinya. Entah kenapa Sarah merasa tubuhnya jadi lebih sensitive. Setiap sentuhan yang dirasakannya seakan memberikan getaran kenikmatan lebih saat ini.
Sementara itu Dudung mulai mengangkat kaos oblong yang dikenakan Sarah ke atas karena ia tak sabar untuk melihat bagian tubuh Sarah yang sering menjadi mimpinya. Mimpi Dudung pun kesampaian. Kini ia bisa melihat payudara Sarah yang montok dan indah dihiasi putting yang mencuat menantang. Kulit yang membungkus bukit indah itu sangat putih mulus hingga tanpa sadar liur Dudung sedikit menetes di sela-sela bibirnya.
“Wah…toket non montok banget mmpphh…..”, puji Dudung sambil langsung melumat toket Sarah dengan bibirnya. Bukit payudara Sarah diciuminya dengan liar bahkan kadang sedikit digigitnya hingga Sarah pun menjerit tak jelas di tengah ciumannya dengan Jalal. Putingnya yang mencuat jadi bulan-bulanan sapuan lidah Dudung yang kasar dan basah, kadang juga dihisapnya kuat-kuat.
Sarah merasa tak karuan. Hati dan logikanya mengingatkan bahwa ia tak ingin hal ini terjadi padanya. Gadis itu berkutat agar tak tunduk oleh cumbuan dua lelaki bejat itu. Tapi tubuhnya berkata lain. Seluruh tubuhnya yang sensitive terus menerima cumbuan dua orang itu dan mengirimkan sinyal-sinyal kenikmatan pada otaknya. Gairah birahinya pun meningkat kuat tanpa dapat ia cegah.
“He..he..he…ternyata non Sarah suka juga dengan permainan kita Dung. Lihat memeknya udah basah kayak gini.”, ledek Jalal yang telah berhasil menyusupkan tangannya ke dalam celana aerobic yang dikenakan Sarah, bahkan ke dalam celana dalam gadis cantik itu. Jalal senang sekali saat merasakan memek Sarah yang basah oleh cairan kenikmatannya yang mulai merembes keluar.
“Uugghh…ssttt…hentikaann..aahh…..”, desis Sarah yang mati-matian menahan agar tak larut dalam gairahnya yang menggelegak. Akal sehatnya perlahan tapi pasti mulai memudar terdesak oleh gairahnya yang menyala.
Akhirnya Sarah pun jadi lupa diri. Saat Jalal kembali melumat bibirnya, Sarah membalas ciumannya dengan tak kalah panasnya. Lidah mereka saling mengait dalam ciuman itu. Sarah pun makin membusungkan dadanya agar Dudung lebih leluasa menetek di dada yang montok itu. Pantatnya bergerak seperti gelisah. Sedikit memutar seakan menjawab kenakalan jari-jari Jalal yang mulai bergerak mengocok memeknya. Jalal dan Dudung pun menangkap reaksi balasan Sarah itu hingga kini mereka berdua melepaskan cekalan tangan mereka pada tangan Sarah.
Dugaan Jalal dan Dudung ternyata benar. Sarah kini benar-benar sudah melupakan akal dan logikanya. Gadis cantik dan sexy itu kini sudah tenggelam dalam panasnya birahi yang semakin menyala dalam ruang tamu ini. Bahkan Sarah mandah saja saat Dudung menarik lepas kaos oblong yang dikenakannya.
“Hhmmm…..mang Dudung…mmm…..”, desah Sarah saat Dudung kembali melumat payudaranya yang montok itu dengan mulutnya. Remasan dan cumbuan Dudung di payudaranya cenderung kasar, tapi hal itu malah memberikan sensasi lain buat Sarah. Sarah sudah benar-benar lupa kalo tadinya dia tak ingin melakukan hal ini. Bahkan naluri dan refleknya membuat tangannya terjulur ke arah selangkangan Dudung. Jemarinya yang lentik segera meraba benda keras yang berada dalam celana panjang yang dikenakan Dudung.
“Wow…kelihatannya senjata mang Dudung gede juga. Panjang dan keras mmm……” , pikir Sarah dalam hati saat tangannya meremas-remas kontol Dudung dengan lembut dari balik kain celananya.
“Mmm…enak non ughh…. Non Sarah tenang aja. Mang Dudung jamin non Sarah pasti bakalan ketagihan sama kontol mamang yang gede ini.”, kata Dudung yang merasakan remasan jemari lentik Sarah di batang kontolnya itu.
Tiba-tiba Sarah merasa celana yang dikenakannya ditarik oleh seseorang. Ternyata si Jalal mulai tak sabar dan berusaha melucuti celana Sarah. Sarah sendiri malah membantu usaha Jalal dengan mengangkat pantatnya sedikit hingga Jalal pun dengan mudah melucuti celana aerobiknya.
“Wah..wah…yang bikin celana dalem non Sarah pasti orangnya pelit. Masa celana dalam kainnya segini doang.”, komentar Jalal saat melihat Sarah hanya mengenakan celana dalam model thong berwarna hitam. Thong itu hanya berbentuk segitiga kecil yang tampak pas-pasan untuk menutupi belahan vagina Sarah saja. Segitiga itu disanggah oleh tali kain kecil yang melingkari pinggul dan pantat Sarah yang montok.
“Aauughh….jangan ditarik-tarik gitu bang aahhh……”, Sarah menjerit kecil saat Jalal mencoba menarik narik thongnya ke atas hingga tali thong itu sepeti membelah belahan memek Sarah. Jalal begitu terpesona melihat belahan memek Sarah yang tanpa bulu itu. Saat dia menarik-narik celana dalam itu ke atas, talinya yang membelah pintu liang kenikmatn Sarah itu membuat bibir memek Sarah jadi tambah terlihat tembem.
“Untung aja non Sarah nyukur semua jembut non. Kalo nggak, abang yakin pasti bulu jembut non Sarah bakal nongol kesana kemari keluar dari celana dalam mini ini he..he..he..”, seloroh Jalal setengan bercanda.
“Udah, lepasin aja bang. Jangan ditarik-tarik gitu. Ntar celana dalam aku jadi molor. Itu harganya mahal.”, kata Sarah yang takut thongnya bisa rusak karena tingkah Jalal. Jalal pun menyambut perintah Sarah dengan senang hati dan segera melucuti celana dalam Sarah.
“Waduh…memek non Sarah oke banget. Gue jadi pengen ssluurpp..mmm…”, kata Jalal yang disusul oleh lidahnya yang mulai mengeksplorasi belahan vagina Sarah dengan penuh nafsu.
“Aahh…ahhh….sstt….mmmmpp…aahhh….”, Sarah hanya bisa mendesis nikmat menikmati cumbuan Jalal dan Dudung. Jalal ternyata pandai memainkan lidahnya. Dengan lincah lidah itu menjilat seluruh bagian memek Sarah membuat Sarah menggeliat resah karena birahi. Dudung pun tak mau kalah. Payudara Sarah pun terus menjadi bulan-bulanannya hingga payudara Sarah yang montok tampak makin montok dan mengeras, putingnya juga mencuat makin besar. Sarah mulai terbuai dalam permainan dua lelaki mesum itu.
“Wah…..gue udah gak tahan nih.”, kata mang Dudung sambil mulai berdiri dan melepaskan pakaiannya sementara si Jalal sepertinya masih betah menenggalamkan wajahnya di selangkangan Sarah.
“Wow…mang i..ini….”, ucap Sarah dalam kekagetannya saat tiba-tiba saja mang Dudung sudah berdiri diatas sofa dan menyodorkan kontolnya di depan wajah Sarah. Model cantik itu menatap kontol Dudung dengan wajah sedikit kaget dan terpesona. Tadi Sarah sudah mengira kalau kontol mang Dudung cukup besar ukurannya saat gadis itu meraba celana dalamnya. Tapi Sarah benar-benar tak mengira kalo bakal segede ini. Kontol Dudung mengacung tegang di hadapan Sarah dengan gagahnya. Panjangnya sekitar 25 cm dan diameternya juga cukup besar. Sarah tak pernah mengira kalo dia bisa melihat kontol seperti ini selain di film-film porno profesional. Itupun hanya beberapa bintang porno saja yang memilik kontol segede ini.
“He…he…he…gimana senjata mamang non? Mamang yakin kalo non pasti keenakan kalo kontol mamang sudah meng-ulek memek non Sarah. Tapi sekarang mamang mau ngerasain jepitan bibir non Sarah yang sexy ini dulu he..he…he…”, kata Dudung dengan lagak jumawa dan menyodorkan kepala kontolnya menempel di bibir Sarah. Seakan terhipnotis, Sarah membuka bibirnya dan lidahnya terjulur menjilat kepala kontol yang besar itu.
“Uugghh….yah gitu non terus mmmm……”, desis Dudung keenakan. Sarah sebenarnya agak terganggu karena kontol Dudung agak berbau pesing, tapi entah kenapa Sarah tetap ingin mencicipi rasa kontol itu di mulutnya.
“Sluurpp…..mmmmmm…….”, desis Sarah sambil menjilati batang kontol Dudung dari pangkal sampai ke ujungnya. Memang bau kontol si Dudung agak pesing dan apek tapi entah kenapa bau itu malah bagaikan aphrosidiac yang makin membangkitkan gairah Sarah. Gadis itu bahkan tak segan untuk membuka mulutnya dan memasukkan kontol Dudung ke dalam mulutnya.
“Yeagh….isep non. Sepongin kontol mamang, terusss aahh……”, dengus Dudung yang merem melek karena permainan oral Sarah. Kini lelaki kurus itu berdiri di sofa dengan mengangkangi Sarah yang duduk hingga kontolnya tepat berhadapan dengan wajah Sarah. Tangan Dudung memegang kepala Sarah dan dia pun menggerakkan pinggulnya seakan mengentot mulut Sarah yang sexy itu.
“Mmmggghh….mmmmgghh….”, Sarah hanya bisa mengguman tak jelas. Gadis cantik itu kewalahan menghadapi serangan Dudung dan Jalal. Memeknya makin basah karena permainan lidah Jalal yang liar, bahkan montir setengah baya itu mulai memasukkan jarinya mengocok memek Sarah dengan kasar sampai terdengar bunyi kecipak yang erotis. Kontol Dudung yang besar itu memenuhi mulutnya hingga kadang Sarah agak tersedak dan rahangnya agak pegal karena mulutnya harus membuka selebar mungkin untuk bisa menampung kontol Dudung.
Sekitar sepuluh menitan berlalu, saat Dudung merasa tak tahan lagi. Kontolnya mengedut keras dan menyemprotkan banyak sekali cairannya ke dalam mulut Sarah.
“Aaaggghh….non Sarah….telen mani Dudung non aaaghhh….”, dengus Dudung sambil menekan kontolnya masuk ke dalam mulut Sarah sedalam mungkin. Sarah agak tersedak dan kaget dengan banyaknya sperma Dudung yang tumpah ruah di mulutnya. Sarah pun terpaksa menelannya dan itu pun masih menyisakan mani yang meluber dari sela-sela bibir sexynya. Apalagi disaat bersamaan, Sarah juga mendapatkan orgasme karena permainan Jalal di selangkangannya. Tubuhnya bergetar dan menggeliat liar. Memeknya berdenyut kencang dan menumpahkan cairan kenikmatan yang tak dilewatkan oleh lidah Jalal yang terus menjilat dan menghisapnya. Sarah ingin menjerit nikmat tapi tak bisa karena bibirnya tersumpal oleh kontol Dudung dan gadis cantik itu hanya bisa menggumam keras dan menggeliat tak karuan. Orgasme itu begitu dashyat padahal mereka berdua belum juga ML, baru pemanasan. Setelah orgasme itu mereda Sarah pun agak lemas dan hampir kehabisan nafas. Untung saja Dudung segera menarik kontolnya keluar dari mulut Sarah.
“Huufff…gila. Sepongan non Sarah top banget. Hei, Lal. Loe harus nyobain sepongannya non Sarah. Lonte-lonte langganan kita lewat dah. Manteb banget.”, kata Dudung. Di situasi biasa, mungkin Sarah akan marah mendengar dia yang seorang model beken itu disamakan dengan pelacur-pelacur murahan. Tapi entah kenapa saat ini Sarah merasa gairahnya kembali naik mendengar kata-kata kotor Dudung itu.
“Wah kalo gitu, gue mau nyoba nih.”, kata Jalal sambil berdiri dan melucuti pakaiannya. Jalal yang telanjang malah terlihat lebih parah. Wajahnya yang jelek, dengan mata juling memandang pada Sarah yang telanjang dengan penuh nafsu. Mulutnya yang monyong tersenyum pahit (gak ada manis-manisnya he…he…he..). Tubuhnya yang tambun itu tak kalah ancurnya. Lemak di sana-sini, membuat dadanya menggantung dan perutnya yang tambun sedikit berguncang. Tapi walaupun begitu, Sarah melihat kontol si Jalal tak kalah panjang dengan si Dudung, hanya sedikit lebih kurus dan membengkok ke atas.
Jalal segera bangkit dan duduk di sebelah Sarah sambil bersandar di sofa agak rebahan. Dengan terkekeh, si gendut itu menarik tubuh Sarah agar berlutut di bawahnya hingga kontolnya pun berhadapan dengan wajah Sarah yang cantik itu.
“Ayo dong non. Bang Jalal kan juga pengen diservis ama mulutnya non Sarah he..he..he..”, kata Jalal.
Tanpa ragu Sarah mulai menjilati dan mengulum kontol Jalal dengan penuh nafsu. Gadis cantik yang mempunyai karir modeling yang sedang menanjak itu telah tenggelam dalam birahinya hingga tanpa malu dia mengoral kontol Jalal yang level tampang maupun kedudukannya jauh darinya maupun pacar-pacarnya. Tapi kenyataan itu malah membakar api gairah Sarah.
“Mmmm…betul kata loe Dung. Servis mulut non Sarah emang yahud sstt….. aahh…”, dengus Jalal yang merem melek keenakan merasakan teknik sepongan Sarah.
Sarah merasa Dudung menarik sedikit tubuhnya hingga Sarah kini setengah merangkak dengan tubuhnya bertumpu diatas kedua lututnya dan tangannya masih berpegangan pada paha Jalal. Saat Sarah merasakan ada benda hangat dan keras menempel di belahan vaginanya, dia pun menghentikan aksinya sejenak dan menoleh ke belakang. Ternyata Dudung sudah bersiap untuk melakukan penetrasi dengan kontolnya yang gede itu.
“Mang…pelan-pelan. Kontol mang Dudung kan gede banget.”, kata Sarah. Sarah merasa agak takut, apakah memeknya sanggup menampung kontol segede itu. Tapi disisi lain, gadis cantik itu juga penasaran ingin merasakan kenikmatan yang ditawarkan oleh kontol yang berukuran besar itu.
“Tenang aja non. Mang Dudung jamin non Sarah nanti bakal ketagihan sama kontol mamang he…he…he….”, kata Dudung sambil menggesekkan kontolnya kebelahan memek Sarah mencari celah yang tepat untuk masuk. Perlahan Dudung mulai menekan kontolnya memasuki liang kenikmatan Sarah. Dudung tampak sedikit kesulitan karena sempitnya liang itu, tapi lelaki itu pantang menyerah.
“Aaauuuggh…peellaann mang.”, pinta Sarah sedikit menahan sakit saat memeknya dipaksa meregang agar bisa menerima ukuran kontol Dudung.
“Ssstt…sempit banget non. Enaaakk….”, dengus Dudung menikmati jepitan memek Sarah yang terasa luar biasa.
Sarah sedikit merintih saat Dudung melakukan penetrasi itu. Baru kali ini Sarah merasa memeknya sepenuh ini. Otot-otot vaginanya seperti dipaksa meregang dengan maksimal hingga gadis itu merasa sedikit ngilu. Bagian dalam vaginanya yang selama ini belum pernah tereksplorasi oleh laki-laki lain yang pernah ML dengannya kini bisa dijangkau oleh kontol Dudung.
“Gila. Memekku rasanya penuh banget. Padahal ini masih belum semuanya.”, kata Sarah dalam hati. Walaupun sedikit sakit tapi perasaan penuh itu memberikan sensasi lain buat Sarah.
“Aaagghh…mang sstt….aaaah…..”, desis Sarah saat Dudung mulai menggenjot tubuhnya dari belakang dengan tempo perlahan. Memang kemaluan Sarah terasa perih tapi kontol Dudung begitu terasa menggesek setiap bagian dinding memek Sarah dan memberikan sensasi yang lebih bagi Sarah.
“Aahh….memek non enak bangeeettt mmm….Non Sarah bener-bener pinter ngerawat memek. Padahal saya tahu kalo non Sarah doyan ngentot sama pacar-pacar non, tapi memek non rasanya masih kayak perawan aja.”, kata Dudung sambil terus menggenjot tubuh Sarah. Sarah tak menghiraukan ocehan Dudung. Gadis itu mulai terbuai oleh kenikmatan yang ditawarkan kontol besar yang bersarang di memeknya itu.
“Jangan lupain punya saya dong non.”, kata Jalal sambil menarik kepala Sarah dan memasukkan kontolnya lagi kedalam mulut Sarah. Naluri binal Sarah membuatnya segera menyambut kontol Jalal dengan sepongan penuh gairah.
Kini Sarah diserang dari dua arah dan gadis cantik itu mulai menikmatinya. Desis kenikmatan Sarah semakin gencar keluar dari sela-sela gumamam bibirnya yang menjepit kontol Jalal. Apalagi kini Dudung mulai mengenjotnya dengan cepat dan liar. Kontol Dudung semakin menusuk lebih dalam, menekan mulut rahim Sarah. Suara benturan pantat Sarah dan pinggul Dudung terdengar berpadu dengan erangan dan desisan mereka bertiga. Dudung menggenjot Sarah dengan penuh tenaga sambil meremas kuat pantatnya yang membulat montok itu. Payudara Sarah tampak bergoyang dengan indahnya karena hentakan badannya.
“Aaghh…mmpphh…mmmpphh….stttt……aagghhh…..”, Sarah merintih nikmat di sela gumamam bibirnya yang masih terus mengulum kontol Jalal, sementara kontol Dudung yang besar itu mengobok-obok memeknya dengan liar. Baru kali ini Sarah merasakan kenikmatan ML yang begitu liar dan kasar. Model cantik itu melenguh nikmat tiap kali ujung kontol Dudung menghantam mulut rahimnya. Selain itu kontol Dudung juga memaksa otot-otot memeknya meregang lebih dari biasanya dan membuatnya lebih bisa merasakan tiap gesekan dan tekstur kontol Dudung itu. Apalagi Dudung mulai menggenjotnya dengan sekuat tenaga sampai batang kontol gede itu ambles seluruhnya tenggelam dalam jepitan memeknya yang kian membanjir karena gairah. Bulu kemaluan Dudung terasa geli dan memberi sensasi tersendiri saat menempel di belahan pantatnya dan kadang menggelitik liang pantat gadis itu.
“Ugghh…uugghh…….hhmmm….eenakkk…aahh….memek non Sarah emang beda rasanya dari istri gue atau lonte-lonte yang pernah kita cobain. Lebih manteb dan lebih mak nyuss he…he…he..”, celoteh Dudung yang merasakan nikmatnya ngentot seorang model cantik seperti Sarah.
“Gimana neng? Enak kan kontol mamang??!”, kata Dudung dengan pedenya.
“Uugh..sssttt…aagh…enak mang… terus mang aaaghh…”, jerit Sarah.
Tiga orang itu terus berpacu dalam gairah mereka berusaha mendapatkan puncak kenikmatan yang mereka dambakan. Hampir setengah jam mereka bergelut dengan birahi saat Sarah mulai merasakan gelombang kenikmatan itu akan menggulungnya. Gadis cantik yang berprofesi sebagai model itu merasakan gelombang yang datang itu begitu besar.
“Aaaghhh…mang…. Sarah dapet aagghhh…..”, jerit Sarah saat orgasme itu menelannya. Tubuhnya bergetar dan menggeliat liar. Kenikmatan itu seakan menjalar ke seluruh tubuh indahnya.
“Waaagghh….ugghh..ugghh…Mamang juga Neng……aaagghh….”, dengus Dudung yang akhirnya tak sanggup lagi bertahan. Kontraksi memek Sarah saat gadis cantik itu orgasme terasa begitu nikmat bagi Dudung. Memek Sarah bagaikan bisa mengempot-empot dan menghisap kuat kontol Dudung. Dudung pun menancapkan kontolnya dalam-dalam sambil menyemprotkan maninya ke dalam rahim Sarah. Dia dapat merasakan cairan kenikmatan Sarah yang terasa hangat membasahi kontolnya.
“Aaahhhh Maanngg…..”, desis Sarah yang masih tenggelam dalam orgasmenya. Semprotan mani Dudung yang begitu banyak dan keras terasa sampai di dinding rahimnya, Kontol Dudung yang melesak begitu dalam keliang vaginanya, bahkan sedikit memasuki pintu rahimnya, membuat Sarah mengalami orgasme yang begitu panjang dan nikmat. Begitu banyaknya mani yang disemprotkan Dudung hingga sebagian meleleh keluar dari sela-sela memek Sarah. Untung saja, Sarah selalu minum pil anti hamil. Kalo tidak, dia bisa hamil oleh Dudung.
Sarah masih bersandar lemas di paha Jalal yang masih duduk di sofa. Gadis cantik yang bekerja sebagai model itu masih menikmati sisa-sisa orgasmenya yang cukup lama dan intens itu. Dudung yang masih di belakangnya dalam posisi Doggie menundukkan tubuhnya dan bibirnya mengecup lembut kulit punggung Sarah sambil menikmati orgasmenya sendiri. Dudung membiarkan kontolnya masih tertanam dalam memek Sarah menikmati pijatan lembut memek gadis cantik itu.
Sementara itu Jalal tak dapat lagi menahan nafsunya yang sedari tadi sudah sampai ke ubun-ubun. Si gendut yang berwajah ancur itu segera menarik tubuh Sarah dari pelukan Dudung. Si Dudung pun memberi kesempatan pada temannya itu. Jalal menarik Sarah agar duduk di sofa, dengan pantat gadis itu tepat di ujung dudukan Sofa. Posisi Sarah sekarang jadi setengah tiduran di sofa dengan kepalanya masih bersandar di sandaran sofa. Jalal pun segera mengambil posisi diantara kaki Sarah yang dia buka lebar-lebar. Kontolnya yang sudah tegang dari tadi segera diarahkannya ke mulut vagina gadis cantik yang sexy itu.
“Nah, sekarang giliran akang, Neng he..he…he…”, kata Jalal sambil melesakkan kontolnya langsung sampai mentok kedalam memek Sarah. Kondisi memek Sarah yang basah oleh peju Dudung dan maninya sendiri membuat Jalal dengan mudah melaksanakan niatnya. Sarah tersentak oleh perbuatan Jalal. Kontol Jalal memang tak segemuk kontol Dudung, tapi tampaknya lebih panjang sedikit dari kontol Dudung. Sarah sampai bisa merasakan sebagian kepala kontol Jalal terjepit di mulut rahimnya. Tapi Jalal segera menarik keluar kontolnya dari memek Sarah.
“Ah, brengsek loe Dung. Gara-gara loe sih, memek neng Sarah jadi banjir gini. Gue kan nggak suka yang terlalu becek kayak gini.”, gerutu Jalal. Dudung hanya nyengir mendengar gerutuan temannya itu. Sementara itu Jalal memasukkan dua jari tangannya ke dalam memek Sarah. Dengan kasar lelaki gendut setengah baya itu berusaha mengorek keluar campuran sperma Dudung dan mani Sarah yang membanjiri bagian dalam vagina Sarah.
“Iih…pelan-pelan dong Kang.”, kata Sarah saat Jalal dengan kasar mengobok-obok memeknya dengan jari tangannya. Perbuatan Jaal yang kasar memang membuat Sarah merasa agak sedikit sakit, tapi gadis itu membiarkan saja tingkah Jalal karena di sisi lain Sarah ternyata juga menikmati perbuatan Jalal. Walaupun kasar, tapi jari-jari Jalal yang mengorek-orek memeknya juga menyentuh titik-titik sensitif Sarah yang otomatis mengirim sinyal kenikmatan ke seluruh tubuhnya. Bahkan tingkah Jalal yang begitu melecehkannya dan cenderung kasar, malah memberikan sensasi lain buat Sarah. Gairah birahi Sarah yang memang belum padam, kini terbakar kembali.
“Ssttt….aaahhhh…..”, desis Sarah sensual. Pantatnya ikut bergoyang seakan menyambut gerakan jemari Jalal. Beberapa saat kemudian Jalal merasa sudah berhasil mengeluarkan sebagian besar mani Dudung yang ada dalam memek Sarah. Jalal pun kembali lagi dalam posisinya. Kontolnya tanpa basa-basi segera masuk ke dalam liang kenikmatan Sarah.
“Uggghh…..”, desis Sarah tersentak dengan panjangnya kontol Jalal yang menusuk sampai terasa ke perutnya.
“Nah, kalo begini baru asyik nih. Ssstt…. Memek non Sarah emang top banget.”, celoteh Jalal sambil mulai menggenjot memek Sarah dengan penuh nafsu. Kaki jenjang Sarah dikaitkan Jalal di kedua bahunya hingga kini ia bisa lebih leluasa melampiaskan nafsunya dengan model cantik itu. Jalal langsung memainkan tempo yang cepat dan liar sampai tubuh Sarah ikut berguncang karena sodokannya. Suara benturan pantat Sarah dan pinggul Jalal terdengar keras. Tiap kali Jalal menyodokkan kontolnya sampai mentok, Sarah tersentak dan menjerit tertahan. Ujung kepala kontol Jalal terasa memasuki mulut rahimnya dan membuat gadis itu merasakan sensasi yang luar biasa. Jalal pun semakin keenakan. Kontolnya seakan menerima dua macam jepitan, jepitan dari vagina Sarah dan juga dari mulut rahimnya.
“Aaghh…aaaghhh…..kang Jalal…..”, desis Sarah yang terlena oleh permainan Jalal.
“Uugghhh….non Sarah….ssttt….enaaakkk…..”, dengus Jalal merasakan nikmatnya memek model cantik dan sexy seperti Sarah. Mereka berdua begitu larut dalam birahinya. Permainan Jalal yang kasar membuat Sarah semakin bergairah. Jalal meremas payudara Sarah dengan gemas dan kasar sambil terus memborbardir memek Sarah dengan kontolnya. Perpaduan rasa sakit karena perlakuan kasar Jalal dan kenikmatan yang menjalar di seluruh tubuhnya membuat Sarah merasakan sensasi lain.
Lebih dari sepuluh menitan berlalu saat Jalal merasa tak dapat bertahan lagi. Jepitan memek Sarah yang begitu nikmat membuat kontolnya bergetar. Lelaki gendut itu bisa merasakan tetes-tetes mani yang dipompa dari buah pelirnya mulai menjalar ke batang kontolnya dan berkumpul di sana.
“Uuuaaghhh…..sstt….aaahh…..”, dengus Jalal sambil menyemprotkan banyak sekali mani dari ujung kontolnya langsung ke rahim Sarah. Sarah dapat merasakan semprotan mani Jalal yang begitu keras di dinding rahimnya dan membuatnya tersapu juga oleh gelombang orgasme untuk yang kesekian kalinya.
Sarah masih berbaring di sofa sementara itu Jalal sudah duduk di sofa di dekat Dudung. Gadis cantik itu berusaha mengatur nafasnya. Tubuhnya terasa lemas. Pertarungan dengan kedua lelaki setengah baya yang berstamina prima itu membuatnya kelelahan. Tapi entah kenapa gairah birahinya tak padam juga. Gadis itu melihat ke arah Dudung dan Jalal. Dilihatnya Dudung sedang mengocok kontolnya sendiri. Kontol itu sudah mengeras lagi dan terlihat begitu besar dan menggoda di mata Sarah. Perlahan gadis itu bangkit dan menghampiri Dudung dan Jalal dengan langkah gemulai dan menggoda. Tanpa sungkan lagi, Sarah segera mengangkangi Dudung yang duduk di sofa. Tubuhnya berhadapan dengan Dudung dengan bertumpu pada kedua lututnya yang sudah naik ke atas sofa disamping kanan dan kiri Dudung. Memeknya sekarang tepat ada di atas kontol Dudung yang sudah berdiri tegang dengan gagahnya. Jemari lentik Sarah meraih kontol Dudung dan mengarahkannya ke pintu liang kenikmatannya yang basah karena gairah. Setelah dirasanya pas, Sarah pun menurunkan pantatnya perlahan hingga kontol Dudung pun kembali terjepit dalam memeknya yang nikmat itu.
“Uuuffhh….punya Mamang gede banget. Penuh rasanya memekku.”, celetuk Sarah sambil mendesis menikmati saat kontol Dudung yang berukuran besar itu memaksa otot-otot vaginanya meregang dan memenuhi rongga vaginanya dan membuat gadis cantik itu merasakan nikmatnya saat kontol itu seakan mampu menjangkau setiap titik kenikmatan dalam memeknya yang sudah gatal itu.
“Ssstt….. ennaaakkk….. Non Sarah emang hebat. Sudah cantik, bahenol, jepitan memeknya juga enak banget. Aaahh….terus non. Sama digoyangin pantatnya yeah…..aaaagghh….”, cerocos Dudung sambil merem melek keenakan. Gerakan Sarah di pangkuannya membuat payudaranya yang montok bergoyang dengan indahnya. Dengan gemas Dudung meraih payudara itu dengan tangannya, meremas bukit montok itu, bibirnya pun tak mau ketinggalan, menjepit dan menghisap putingnya yang mengacung menggoda.
Dua orang manusia yang dikuasai nafsu birahi itu pun mengayuh kenikmatan dan lupa segalanya. Bahkan Sarah tak peduli dengan fisik dan wajah Dudung yang berantakan. Seorang gadis cantik dan sexy seperti Sarah, seorang model terkenal dan mahasiswi yang berpendidikan, bercinta dengan penuh gairah dengan seorang lelaki kasar dan bertampang jelek seperti Dudung. Pemandangan itu bisa dibilang aneh, tapi disisi lain begitu eksotis. Kekontrasan mereka seakan menambah panas gairah nafsu yang merebak di ruang tamu itu. Sarah dengan penuh gairah, menggoyang pantatnya naik turun sambil kadang diputar, merasakan nikmatnya batang kontol yang besar dan keras itu seakan mengobok-obok memeknya, memberinya kenikmatan yang membuatnya lupa diri.
Jalal pun bangkit lagi gairahnya setelah melihat adegan hot yang ada di depan matanya. Lelaki gendut itu berdiri lalu mengambil tempat di belakang Sarah. Jalal merangkul tubuh Sarah dari belakang. Kepala Sarah ditariknya hingga menoleh kebelakang, lalu Jalal pun segera mencium bibir Sarah yang sexy itu dengan penuh nafsu. Sarah membalasnya dengan gairah yang sama. Tindakan Jalal membuat goyangan Sarah terhenti. Dudung yang masih ingin merasakan nikmatnya memek Sarah, segera menjulurkan tangannya mendekap pantat Sarah. Ganti Dudung kini yang menggerakkan pantatnya sendiri naik turun, hingga kontolnya terus merojok memek Sarah dengan gencar, membuat gadis itu melenguh nikmat diantara dekapan bibir Jalal.
“Uugghh…bang Jalal, apa-apaan sih aaahh…..”, desis Sarah tertahan. Gadis cantik itu merasa kaget saat merasakan benda kecil memaksa masuk ke dalam lubang pantatnya. Ternyata si Jalal yang bikin ulah. Laki-laki gendut itu dengan usil mencoba memasukkan satu jarinya ke dalam lubang belakang Sarah. Walaupun sebelumnya Jalal sudah membasahi jarinya dengan lidah, tapi karena perawakannya yang gemuk, tentu saja jari Jalal juga agak gemuk. Hingga dia agak kesulitan memaksakan satu jarinya masuk ke dalam liang anus Sarah yang belum pernah dimasuki benda asing sebelumnya.
Sarah merasa agak kesakitan tapi gadis cantik itu tak bisa berbuat apa-apa dalam dekapan dua lelaki itu. Apalagi Dudung masih terus saja menggerakkan kontolnya terus memompa memek Sarah dari bawah.
“Auughh…ssttt…..”, desah Sarah. Untung saja gerakan kontol Dudung dalam memeknya memberi gadis itu kenikmatan yang sanggup mengalihkan dari rasa perih waktu untuk pertama kalinya anusnya dimasuki benda asing. Apalagi tangan Jalal yang lain menyusup dan melingkari tubuhnya dan jemarinya mengesek dan mempermainkan klitoris Sarah yang membuat gadis itu makin mendesah tak karuan. Jalal pun mulai memainkan jarinya keluar masuk dalam liang anus Sarah.
Awalnya Sarah merasa tak nyaman dengan jari Jalal dalam liang pantatnya. Tapi lama kelamaan otot-otot pantatnya mulai terbiasa dan mulai meregang, hingga rasa sakit itu makin berkurang dan jari Jalal makin lancar bergerak keluar masuk. Perpaduan dari jari Jalal yang memenuhi lubang belakangnya dan kontol Dudung yang terus mengocok memeknya membuat Sarah merasakan sensasi lain.
“Uuughhh…bang Jalal, jangan aahh….”, desis Sarah saat Jalal mencoba memasukkan satu jarinya lagi ke dalam liang anus Sarah. Tapi Jalal tak memperdulikannya, dan terus melaksanakan niatnya. Jalal terus mempermainkan jarinya sampai otot liang anus Sarah menjadi terbiasa. Setelah terbiasa, Sarah kini makin merasa nikmat, desahannya terdengar makin keras. Model cantik itu semakin terbuai dalam kenikmatan birahinya yang liar.
“Mmm…non Sarah cantik banget mmmpphhh…..”, puji Dudung sambil menarik kepala Sarah hingga ia dapat melumat bibirnya yang penuh menggairahkan itu. Hal ini membuat Sarah terlepas dari pelukan Jalal, tubuhnya pun rebah di atas tubuh Dudung yang setengah rebahan di sofa. Dudung dapat merasakan kenyalnya payudara montok Sarah yang kini menempel didadanya. Tangannya yang lain meraih pantat dan pinggul Sarah, lalu menariknya ke bawah hingga kontolnya melesak makin dalam pada memek Sarah. Sarah bisa merasakan kontol Dudung yang memenuhi tiap bagian vaginanya dan mentok sampai ke mulut rahimnya. Tangan Dudung yang menahan pantatnya membuat Sarah tak bisa menggerakkan pantatnya naik turun. Tapi Sarah yang masih ingin mengayuh kenikmatan dan memuaskan birahinya, segera memutar pantatnya dengan gerakan seperti mengulek. Dudung mengeluarkan dengusan tertahan karena perbuatan Sarah yang membuat kontolnya seakan dihisap dan dipermainkan memek Sarah dengan liar.Gerakan memutar yang dilakukan Sarah membuat Dudung merasakan dinding memek Sarah berkontraksi luar biasa dan menjepit kontolnya dengan jepitan yang bervariasi dan berbeda, membuatnya merasakan nikmat. Dua orang itu terus berpacu dalam birahi mereka, membuat Jalal merasa iri karena sekarang dia hanya bisa onani mengocok kontolnya sendiri.
Saat asyik bercinta dengan Dudung, tiba-tiba Sarah merasakan ada benda hangat menempel di liang pantatnya. Sarah menolehkan kepalanya menengok dan melihat Jalal berusaha memasukkan kontolnya ke dalam liang pantat Sarah.
“Jangan Bang. Sarah belum pernah auughh…”, Sarah berusaha mencegah Jalal, tapi gadis itu tak bisa memberontak karena tubuhnya masih didekap Dudung. Jalal tak memperdulikan kata-kata Sarah dan terus memasukkan kontolnya dalam liang anus Sarah. Sarah pun menjerit karena pantatnya terasa perih dan panas.
“Ssshh…. Non Sarah rileks aja. Ntar sakitnya bakal ilang. Percaya deh.”, bujuk Jalal. Kini kepala kontol Jalal sudah berhasil masuk ke lubang sempit dan hangat itu. Perlahan tapi pasti, Jalal terus menusukkan kontolnya memasuki liang anus Sarah.
“Uuughh…. Gila Dung. Pantat non Sarah bahkan lebih sempit dan nikmat aaakkhhh….”, erang Jalal keenakan. Sarah hanya bisa menggigit bibirnya menahan sakit. Dua lubangnya terasa penuh sesak oleh dua kontol yang berukuran besar bersarang di memek dan anusnya. Untung saja, mereka masih mendiamkan kontol mereka tanpa melakukan gerakan, memberi kesempatan Sarah untuk mengambil nafas dan berusaha beradaptasi.
Tampaknya Dudung dan Jalal tak mampu lagi menahan nafsu mereka. Perlahan mereka mulai menggerakakan kontol mereka bergantian.
“Aaahh…jangan dulu uughh…”, desis Sarah. Tapi Dudung dan Jalal tak menghiraukan gadis itu. Sarah pun hanya bisa menahan rasa perih yang masih terasa dari anusnya. Gadis itu hanya terdiam dalam himpitan dua lelaki setengah baya yang bertampang tak karuan itu. Dudung masih memeluk tubuhnya sambil menggerakkan pantatnya naik turun hingga kontolnya keluar masuk dalam jepitan memek Sarah yang terasa kian nikmat dan sempit karena kontol Jalal yang bersarang di anusnya. Jalal merem melek keenakan merasakan jepitan anus Sarah pada kontolnya. Pantat montok Sarah diremasnya dengan gemas sambil pinggulnya bergerak maju mundur perlahan karena kontolnya dijepit kuat lubang anus Sarah.
Dua lelaki beruntung itu mendengus dan mendesah nikmat karena bisa menikmati tubuh gadis cantik seperti Sarah yang selama ini hanya ada dalam mimpi mereka. Mereka terus memacu tubuh gadis itu, sampai lama-lama Sarah merasakan rasa perih yang dideritanya makin lama makin berkurang. Bahkan lama-lama Sarah merasakan sensasi kenikmatan yang baru kali ini dia rasakan. Perasaan penuh pada dua lobang kenikmatannya membawa sensasi dan kenikmatan yang lain. Akhirnya gadis itu pun mendesah nikmat dalam pelukan dua lelaki setengah baya itu. Saat Dudung meraih wajahnya dan melumat bibir Sarah dengan bibir tebalnya, Sarah membalas dengan ciuman yang penuh gairah. Tangan Dudung juga meremas kedua bukit payudaranya dengan gemas hingga payudaranya makin mengeras dan putingnya makin mencuat. Jalal pun tak ketinggalan. Lelaki itu menciumi tengkuk dan leher Sarah dari belakang, kedua tangannya meremas gemas pantat Sarah, kadang menampar bukit pantat yang montok itu dan membuat Sarah mengeluarkan lenguhan tertahan.
Jalal dan Dudung lama-lama makin menaikkan tempo permainan mereka, membuat Sarah menggeliat-geliat dalam himpitan tubuh mereka berdua. Mereka senang karena sekarang Sarah terlihat begitu menikmati permainan mereka berdua dan membalas cumbuan mereka dengan gairah yang tak kalah panasnya.
“Ooohhhh….oh my God aaaaaghhh…..”, teriak Sarah histeris karena gelombang orgasme yang menimpanya kini terasa begitu dashyat dan susul menyusul. Silih berganti gelombang kenikmatan itu menyapu tubuh Sarah hingga Sarah menggeliat tak karuan dalam himpitan dua lelaki itu. Baru kali ini Sarah merasakan multi orgasme yang susul menyusul begitu dashyatnya. Bahklan saat Dudung dan Jalal secara hampir berbarengan menyemprotkan mani mereka ke dalam rahim dan anus Sarah, gadis itu sampai hampir kehilangan kesadaran karena rasa nikmat yang terus menerus itu.
Dudung dan Jalal mendengus nikmat saat orgasme itu tak lagi dapat mereka tahan. Kontol mereka seakan disedot dan diremas kuat oleh memek dan anus Sarah. Bahkan sampai setelah mereka selesai menyemprotkan mani mereka ke dalam memek dan anus Sarah, mereka masih bisa merasakan kontraksi dari lubang kenikmatan gadis itu yang meremas nikmat kontol mereka yang perlahan makin lemas. Lalu mereka bertiga terdiam dan masih berpelukan dengan tubuh lemas.
Pandangan Sarah terasa kabur, tubuhnya lemas sekali. Kenikmatan bercinta kali ini benar-benar memeras seluruh tenaganya. Bahkan gadis itu hampir tak sadar kalo Dudung dan Jalal sudah melepaskan tubuhnya, lalu meninggalkan tubuhnya menggeletak lemas di atas sofa.
Beberapa menit kemudian, Sarah pun mulai sadar. Perlahan akal sehatnya kembali karena gairah birahi yang tadi selalu menyala walaupun selesai bercinta, sekarang tampaknya sudah terpuaskan. Setelah pikirannya tak lagi dibutakan oleh gairah birahi, Sarah pun shock dengan peristiwa yang baru saja terjadi antara dia dan dua lelaki setengah baya itu.
“Ahh tidak. Bagaimana ini? Ada apa dengan aku? Kenapa aku melakukan semua ini dengan mereka? Kenapa?”, teriak Sarah dalam hati. Gadis cantik itu tak percaya kalo dia baru saja bercinta dengan dua orang lelaki setengah baya yang bertampang tak karuan itu.
“Wah, yang tadi bener-bener nikmat non. Non Sarah cewek yang paling cantik yang pernah saya entot, dan memek non Sarah rasanya nggak ada duanya deh.”, komentar Dudung sambil mengenakan pakaiannya.
“Iya, bener. Apalagi pantat non Sarah. Sempit banget he..he…he…”, sambung Jalal sambil tertawa. Si gendut itu juga sudah memaki pakaiannya kembali.
Suara dua laki-laki itu membuat Sarah berjingkat dan segera mengambil kaosnya untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Wajah yang cantik itu merengut, tampak marah. Tapi Sarah tak berani memandang pada dua lelaki itu karena gadis itu merasa malu dengan apa yang baru saja diperbuatnya.
“He..he..he…kenapa pake ditutupin non? Kan tadi kita udah lihat semuanya, luar dalem he..he..he…”, celetuk Jalal.
“Diam! Pergi kalian.”, bentak Sarah marah.
“Wuiitss…. jangan marah dong Non. Inget non. Tadi kan non sendiri yang mau. Kita nggak maksa kok.”, kata Jalal sambil cengar-cengir. Sementara Dudung agak kaget dengan perubahan sikap Sarah. Tapi hanya sebentar, karena Dudung teringat kalo peristiwa barusan terjadi tanpa pemaksaan. Sarah tadi membalas cumbuan mereka dengan suka rela dan penuh nafsu.
“Sudah, jangan banyak omong. Sekarang kalian pergi dari rumah ini.”, kata Sarah sewot. Sarah merasa marah tapi tak berdaya untuk berbuat apa-apa, karena dia sadar kalo apa yang dikatakan Jalal adalah benar. Jalal dan Dudung pun akhirnya pergi dari situ sambil cengar-cengir.
“Ya Tuhan. Apa yang baru saja kulakukan? Kenapa ini bisa terjadi? Apa aku sudah menjadi gadis murahan yang tak bisa menahan nafsuku sampai mau saja bercinta dengan orang-orang seperti itu?iiihh…”, pikir Sarah yang menyesali perbuatannya barusan. Matanya berkaca-kaca dan ingin menangis, tapi Sarah berusaha menahannya. Gadis itu buru-buru bangkit dan mengambil pakaiannya yang berserakan. Sarah merasa tubuhnya kotor. Gadis itu ingin cepat-cepat mandi dan membersihkan tubuhnya dari bekas-bekas peristiwa memalukan itu.
Saat Sarah akan menuju kamar mandi, tiba-tiba saja pintu kamar Joe terbuka, lalu keluarlah Joe dengan hanya memakai celana pendek saja. Dua bersaudara itu sama-sama kaget dengan pertemuan mereka.
“Eh kak. Mmm…ka..kak Sarah kok ada disini?”, tanya Joe agak gelagapan. Pemuda itu kuatir kalo perbuatannya dengan Dini barusan sampai ketahuan oleh Sarah. Tapi Joe juga kaget melihat keadaan Sarah, kakak perempuannya itu.
“Nngg…itu..tadi gue nganterin makanan dari rumah.”, jawab Sarah yang tak kalah gugupnya. Gadis itu berusaha menutupi tubuh telanjangnya dengan pakaiannya.
“Ohh… Kak Sarah kenapa? Kok mm..kok nggak pake baju?”, tanya Joe yang penasaran dengan keadaan Sarah yang telanjang.
“Gerah. Udah jangan banyak tanya. Minggir gue mau mandi.”, jawab Sarah singkat. Wajahnya memerah karena malu. Sarah melangkahkan kakinya akan menuju ke kamar Joe/kamar Porfesor. Rupanya gadis itu mau mandi di kamar mandi yang ada dalam kamar itu. Joe menjadi gugup saat Sarah menuju ke kamarnya. Dini kan masih tidur di dalam sana.
“Eh tung..tunggu kak. Ja..janga pake kamar mandi kamar.”, cegah Joe.
“Kenapa emangnya?”, tanya Sarah.
“Itu..mmm..airnya habis. Tadi aku lupa ngisi. Kakak pake kamar mandi belakang aja.”, jawab Joe. Sarah pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi belakang.
“Aaahh…untung aja kak Sarah percaya. Bisa gawat kalo dia sampe masuk kamar. Eh, tapi kenapa dia telanjang gitu? Jangan-jangan kak Sarah baru aja bawa cowoknya kesini lalu mereka ML deh. Tapi mana cowoknya ya????“, pikir Joe dalam hati. Tiba-tiba saja seberkas ingatan melintas di pikiran Joe.
“Gawat. Gue harus cepet ngebangunin si Dini. Bisa berabe kalo sampe ketahuan kak Sarah.”, kata Joe sambil berlari masuk kekamarnya.
Bersambung Ke
Bag.7 The Secret Revealed
Bag.7 The Secret Revealed
{ 4 comments... read them below or add one }
Lanjutkan lagi gan
diusahakan waktu update pukul 23.00 atau 00.00
liat update di grup ya
Okay gan
Okay gan
Posting Komentar
Berkomentaralah Dengan Baik yng berisi kritikan , Masukan Demi Kalangsungan Blog kita Bersama ini