Undangan Rahasia Bagian 4. Awal Pertemuanku

Posted by Unknown

Lanjutan Dari

Sejak aku pertama kali bertemu dengan penghuni terakhir rumah kontrakan yang aku sewakan itu, aku merasa ada yang berubah dalam diriku. Tadinya aku sedikit kecewa karena yang menghubungiku beberapa waktu lalu adalah suara laki-laki, tapi berhubung kamar yang tersisa tinggal satu, aku mengiyakan tawarannya, sebut saja lelaki itu Rey...

Aku mengenalnya saat kita pertama kali bertemu, ia datang dengan kemeja rapi, dan celana jeans berlabel yang cukup relatif standar harganya di Bandung. Pertama kali bertemu, dia nampak canggung, begitupun juga aku yang berpura-pura liar tapi sejujurnya aku ini malu, aku belum pernah sedekat ini, bahkan menjamu seorang lelaki dengan hidung mancung dan wajah yang ganteng seperti Rey.

Apa aku jatuh cinta pada pandangan pertama?? Apa ini hanya perasaanku?? Atau aku hanya sebatas kagum terhadapnya, Ini nggak mungkin! Papah dan mamahku pasti melarangku untuk dekat dengan seorang cowok sekarang, jelas ini menyiksaku. Entah apa pikiran mereka, aku hanya heran sampai kapan mereka mengekangku , menahanku untuk mencintai lawan jenisku, katanya aku disuruh fokus pekerjaan, atau disuruh fokus pendidikan. Well, aku sudah mengabulkan semua, tapi mereka tetap saja mengekangku. Jujur saja, situasi seperti inilah yang membuatku semakin jauh mendambakan figur seorang suami, sebenarnya aku ingin secepatnya masuk ke jenjang pelaminan...

Selang 2 hari sudah Rey tinggal dirumah itu, aku selalu melihatnya dari jendela kamar rumahku saat Rey hendak keluar. Entah itu suatu kebetulan atau tidak, tapi ketika aku mencoba melihat jendela yang ada dihadapan mataku hanyalah Rey. Dan pagi ini, ia pergi bekerja, aku berharap dapat menyapanya sepulang dia kerja nanti.

Pagi menjelma siang, siang nampak takut terbius matahari yang ingin terbenam, segeralah ia berganti malam. Aku melihat Rey berjalan menapaki jalan menuju rumah kontrakan, tanpa pikir panjang aku segera turun dan menyapanya...

“Reyy!”,sahutku dengan nada kencang

“Hahhh?”,ia tersentak kaget

“Habis pulang kerja ya lo, rapi amat?”

“Biasalah, pekerja awalan ya harus begini...”,sahutnya tegas

“Alahhh sok amat lo hahahahaha”

“Terusin aja Pam ngejeknya, aku mah gitu orangnya...”,memasang raut memelas 

Wajahnya makin ganteng kalo dia lagi cemberut, aku jadi makin suka sama dia, ngomong-ngomong, kenapa aku jadi deg-deg an ya ngomong sama dia....

“Heee? Tersinggung ya? Sori-sori... bukan maksud gw Rey”

Sebenarnya aku ingin mengenal lebih dekat si Rey, tapi kedua orang tuaku pasti melarang jika aku akhirnya nanti menjalin hubungan dengan seorang lelaki. Tapi masa aku terus dikekang sih? Aku bimbang , disisi lain lelaki ganteng ini sedang berapa didepanku? Apa lebih baik aku mencoba mengenalnya lebih dalam ya....

“Ehh gw masuk ke kamar lo ya Rey?”,ujarku meminta

“Mau ngapain coba?”

Nampak jelas ekspresi Rey kebingungan, aku harus menegaskan bahwa semua ini baik-baik saja, akan kucoba mengeluarkan sifat asli dari Rey yang sebenarnya sebelum aku menjalin hubungan lebih dalam...

“Nggak papa, udah ayo ayo...”,ujarku

“Tung...gu, tung..gu”

Segera aku mendorong Rey bergerak maju untuk memasuki rumah kontrakan, lebih tepatnya aku mengarahkannya perlahan masuk ke kamarnya. Dan bertapa takjub aku melihat pemandangan dalam kamarnya yang tertata dengan amat rapi, bahkan tidak ada noda kotor maupun sampah sedikitpun ada didalam kamarnya, kerajinan lelaki ini sungguh membuatku kagum..

“Waaaaahhh!, ternyata lo orangnya rapi juga ya Rey”, 

“Jelas dong, gw gitu lho!”,nyombong ceritanya

“Rak buku, laptop, semuanya tertata rapi , baunya wangi lagi”

“Udah kebiasaan gw gitu daridulu Pam, mau gimana lagi”

“Aku merasa nyaman berada dikamar Rey, mungkin jika aku berlama-lama hidup dengannya aku semakin betah untuk selalu didekatnya”, gumamku dalam hati

Kurebahkan badanku kekasur yang berada dipojok kanan tembok dekat meja, badanku mulai kelelahan, berkali-kali aku mengusap mataku untuk menahan rasa kantuk yang hinggap mebaluti seluruh tubuhku. Mungkin aku perlu merefreshingkan otakku, Heii! Justru ini kesempatanku untuk mengenal Rey lebih jauh...

“Rey!”

Ia tak menoleh sedikitpun, apa ia sedang berpikir sesuatu...

“Reyyyyy!”,teriakku dengan lantang

“Hehh? Iya kenapa Pam?”, wajahnya kebingungan

“Ngelamun lo?”

“Nggak, gw lagi mikirin sesuatu Pam”

“Eh Pam, semalem gw masuk kamar sebelah yang kata lo penghuni berkaos kaki merah”

“Hahh? Lo kenalan sama dia?”

"Kenapa sih Rey masih aja bahas tentang penghuni misterius itu sampai-sampai masuk kekamar untuk cari tahu identitas aslinya, disitu aku merasa iri, sekaligus tak acuh, lagipula emang penghuni kamar itu benar-benar misterius".

“Enggak, tapi gw sempet denger, dan tahu namanya”

Dia tahu namanya??, aku terheran-heran dalam hati , ternyata dia penasaran dengan penghuni yang ada kamar itu

“Melisa kan?”, ujarku singkat

“Iya, namanya Melisa. Bener kata lo, dia itu misterius buktinya sampai sekarang kamarnya masih tertutup aja”

“Daridulu keles, makanya gw nyaranin lo jangan terlalu deket sama dia”,ujarnya menggerutu

“Eh Pam, gw mandi dulu ya, dah kecut nih badan, lo kalo mau tuh gw barusan beli coca cola di Tas plastik, ambil aja, tapi sebotol aja ya? Jangan semuanya, stok malam soalnya”

“Ahhh pelit lo, hahahahha, ok ok buruan sono gih mandi!”

Tau aja dia kalo aku kehausan, mungkin dia melihat raut wajahku yang memucat akibat panas terik siang tadi, ternyata dia orangnya pengertian juga. Cukup tau.....

Selagi Rey mandi, mungkin aku mulai memikirkan apa yang akan kulakukan untuk mengenalnya lebih dalam, “Ok lah aku punya ide, menggali kehidupan seksnya!”. Tak lama kemudian terlihat Rey memasuki kamar...

“Heei Rey, lama amat lo mandinya, gw udah habisin nih coca cola lo”,ujarku

“Hahh? Lo abisin semua???!”

Rey mengambil satu tas plastik berisi coca cola, Hahahahha, tingkahnya itu lucu, kebingungan campur sama tingkah bodohnya karena berhasil kuboongin!

“Ohh, masih 2, syukurlah...”

“Ihh pelit amat lo Rey, sumpah dah!”,ngeselin amat ni orang

“Huahahahha, maklum duit gw menipis, jadi gw irit-irit Pam”

Parah! Ini anak pelitnya minta ampun, tapi dengan kepelitannya membuatku semakin penasaran, bagaimana sih kehidupan dia terutama seksnya, apa jangan-jangan dia belum pernah mempunyai pacar sama seperti aku yang dikekang kedua orang tuaku. Daripada semakin penasaran , aku akan menanyakannya sekarang

“Ehh Rey gw mau tanya sesuatu boleh?”

“Sesuatu? Apa itu???, nampak raut kebingungan

“Sini deh duduk sebelah gw...”, 

“Ok deh...”

“Gw mau tanya sesuatu Rey, tapi lo tutup pintu kamar, gapapa ya...?’, pintaku memelas, jujur aku malu bertanya pertanyaan spesifik, apalagi sama lelaki yang baru kukenal 2 hari lalu

“Hahh? Tutup pintu kamar?”,

“..Hmm.. okedeh”.

“Ok Rey...”.,akhirnya dia mengabulkan permintaanku

Rey bergegas menutup kamarnya, kemudian ia menghampiriku, jarak kami hampir sedekat hitungan jengkal tangan saja. 

“Lo mau tanya apa?”

“Lo udah punya pacar??”,ujarku

“Belom... gw baru aja putus”

“Putus? Berarti dia udah pernah, apa mantannya orang Bandung juga?”,gumamku dari hati

“Putus? Mantan lo orang bandung juga?”

“Nggak, doi di Jakarta kok”

“Ehh Pam kok lo kayak wawancara gw aja sih!”,sahutnya kesal

“Hahahahaha, sori Rey, tapi bukan itu yang mau gw tanyain”

“Lhaa terus???”

“........”

Sebaiknya aku menanyakannya sekarang, tentang kehidupan pribadinya, lagipula aku ingin mencari tahu sampai sejauh mana pengalaman seksnya, walaupun aku belum pernah ngalamin sih, tapi aku penasaran dengan kisah hidup mereka yang sudah pernah melakukannya..

“Lo udah pernah ML belom sama mantan lo”,ujarku sedikit ragu

“Hahhh??”

Kulihat raut wajahnya menjadi bingung, sepertinya aku salah ngomong, tapi...

“Udah Pam.., sama mantanku”

“Rasanya gimana sih Rey?..”, 

“Enaklah!”,jawabnya singkat

“Ngapain aja itu??”, aku makin penasaran

“Anu, Anunya cewek, dimasukin oleh Anunya cowok”

Anu?? Anuku...dimasukin keanunya... , rasanya kayak gimana ya.. Hmmm, sakit pastinya, tapi kenapa... Hmmm, pasti sakit aku yakin itu!

“Apa nggak sakit ??”

“Enak kok Pam , enak kan pasti ??? Hayooo kayak nggak tau aja lo!”

Apaan sih, kok mancing-mancing, mana kutahu kan aku belum pernah ngalamin, sok tau amat sih! Ngeselin ....

Setelah itu, Rey mulai menceritakan kehidupan seksnya, dia mulai berani blak-blakan membuka semua perjalanan hidupnya didepanku, mulai dari SMS mantannya sampai dia melakukan suatu adegan yang mungkin belum pernah kujumpai, atau kurasakan secara real, dan itu membuat nafsuku naik berapa puluh drajat dari keadaan normal, aku ingin melampiaskannya, cerita Rey memang benar-benar membuatku menelan ludah, Jujur saja, aku juga ingin merasakannya....

“............................................ ....”

Rey selesai menceritakan cerita panas yang masuk membakar nafsu birahiku, kami terdiam sejenak, tidak ada percakapan atau obrolan lagi selama beberapa menit, apa aku harus mencairkan suasana yang panas ini... , sepertinya sudah cukup aku mengerti tentang Rey, walaupun hanya sesaat...

“Jadi... gitu ya rasanya, mmmhh.. enak juga yaa...”,ujarku

Tunggu, berarti...mantannya dulu udah diperawanin sama dia?? ....

“Eh Rey, ...”

“Hmmmm????”

“Berarti mantan lo udah nggak perawan ya?”

“Iyalah, tapi bukan gw yang pertama kali membobolnya...”

“Bukan dia?? , lalu siapa??”,gumamku dalam hati

“Terus siapa ???”,ujarku

“Mantan pertamanya...”

“Ohh gitu...”

“Elo sendiri Pam, gimana pengalaman ML lo...??”

“Gw...??”

“Iyalah, daritadi gw cerita tapi lo cuman nanyain gw kayak reporter aja!”

Nggak seharusnya Rey menanyakan hal sensitif itu kepadaku, tapi nggak seharusnya juga aku harus membohongi keadaanku sekarang, aku harus jujur, disitu aku merasa sedih atas apa yang dilakukan kedua orang tuaku yang mengekang aku untuk segera merasakan indahnya kenikmatan duniawi. Sebaiknya aku putuskan, aku harus jujur juga...

“Ssst....Rey...”,aku berbisik pelan...

“Hmmm?? Kenapa, cerita gih gw juga mau denger..”

“..............”

“Gw masih perawan Rey...”

“Hahhh!??”

“Per.. , perawan?? , yakin lo??”

“Iya sumpah, aku masih polos, belom pernah ML, bahkan ciuman, pacaran aja belom”,aku berusaha menjelaskan

“Serius?? Bercanda ah lo!”,raut wajahnya nggak percaya

“Seriuss tau! Kali ini gw serius, gw belom pernah pacaran!”,ujarku menegaskan

“Cewek secantik dan seseksi lo??”

“Emang gw cantik dan seksi ya?? Makasih ya Rey hahahahahaha!”

Cantik?? Dia bilang aku cantik?? Yang bener?? Aku jadi malu..


Semuanya tanyaku selama ini hampir terjawab sudah, rasa penasaranku yang memuncak tadi pagi sudah sedikit terhempas, Rey adalah laki-laki yang sesuai dengan tipeku, tapi tuntutan hidupku yang terkekang membuatku seperti dalam sangkar burung, entah kapan aku bisa terlepas dari kandang ini... Pahhh.. Mahh... aku juga manusia normal, jangan batasi aku lagi. Aku ingin merasakan rasanya di peluk, di cintai, aku ingin dicium lelaki....

“Reyy.. Rey..”,degup jantungku mulai berdetak cepat

“..... hmm??”

“............”

“Kenapa lagi Pam??”,gerutu kesal

Aku harus mengutarakan sekarang.....

“Coba cium gw Rey...”

“Hahh?? Cium ??? 


Dipikiranku hanyalah keinganku, mungkin aku munafik, meski mereka melarangku, tetap saja aku munafik, aku liar, aku ingin merasakan kecupan hangat dari bibir lelaki. Aku ingin tahu bagaimana rasanya sama seperti teman-temanku melakukan itu kepada kekasihnya yang terlihat jelas diraut wajah mereka sangat menikmati adegan kecupan itu. Aku semakin penasaran, lebih baik aku segera menutup mataku, dan berharap Rey memahami isi hatiku ini...

“Ummmmmmmmhhhhhhhhh”,

Seketika itu Rey mencium bibirku dengan lembut, terasa hangat kecupan yang melemahkan syaraf-syaraf dalam tubuhku, aku merasa lemas. Inikah rasanya dicumbui?? Jujur saja aku menikmatinya. Tapi selalu saja yang terlintas adalah kekangan kedua orang tuaku yang membuat perasaanku mengganjal meski aku sudah berhasil merasakan cumbuan seorang laki-laki. Dalam hatiku, jujur... aku saat ini bimbang.....
Bersambung ke..
Undangan Rahasia Bagian 5. Aku Melihatnya

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar

Berkomentaralah Dengan Baik yng berisi kritikan , Masukan Demi Kalangsungan Blog kita Bersama ini