Lanjutan Dari
Kejadian semalam itu benar-benar masih mengingatkanku. Mulai dari penghuni yang cantik, seksi, sampai penghuni misterius yang bernama Melisa, “Hell no! , aku benar-benar tersesat dikerumunan para wanita!”. Saat ini adalah awal pembaharuanku, dan ditempat ini yang harus kulakukan adalah bekerja. Logika yang sederhana bukan? Cukup fokus saja untuk kerja, tapi godaan hawa nafsuku selalu menggebu-gebu ketika bertemu penghuni rumah ini, apa sebaiknya aku pergi saja? Hmm.. tidak tidak, biarkan ini mengalir dengan sendiri, anggap saja sebuah permen, semakin kita nggak tau rasanya, semakin timbul penasaran untuk menikmatinya, sama seperti saat kumemijakkan kaki ditempat ini. Semakin itu terlihat manis, pasti aku akan menikmatinya.
Keesokan harinya,burung-burung berkicau tanpa henti mendukungku untuk segera memulai genderang perangku di dunia kerja hari ini. "Yoshhh! tas sudah, kemeja sudah, celana sudah, parfum? Beeres..!" , "Saatnya memakai sepatu, kaos kaki?? Dimana kaos kakiku?" .....“Nah, ketemu!”. Sejenak aku terhenti, pikiranku tertuju tentang kejadian semalam dengan wanita berkaos kaki merah itu. Apakah dia seburuk itu? Mungkin sebelum berangkat kerja aku harus menyapanya...
Kulangkahkan kaki keluar menuju kamar keempat, kudapati pintu kamarnya tertutup, hilang sudah niatanku untuk mencairkan suasana yang terjadi semalam, mungkin memang belum saatnya, aku akan menunggu waktu yang tepat setelah pulang kerja nanti. Apa wanita berkaos kaki itu orangnya sangat tertutup? Hmm... Kulihat jam tanganku, dan waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi, sudah saatnya aku berangkat..
Aku mulai menapaki jalan yang kulalui menuju perusahaanku, udaranya cukup segar dibandingkan dengan cuaca di Jakarta yang panasnya meledak-ledak, meskipun sangat panas tetap saja suhunya berbeda dengan Bandung.
Sampailah pada gedung yang cukup tinggi, tempat kerjaku dilantai 2, segera aku ambil jalan pintas dengan menggunakan lift yang terpampang jelas didepan pintu masuk gedung ini. Didalam lift, aku bersebelahan dengan sesosok wanita, rambut semampai. "Heii, cewek ini boleh juga", gumamku , kenalan ah, sapa tau kita satu ruangan kerja..
“Hei, siapa nama lo?”,
Senyumku yang khas saat menggoda gadis-gadis jaman SMA
“????”
“Nama, nama lo siapa?”
Cewek itu menjawab tegas,
“Reni ”,
“Gw Rey, salam kenal, kerja di lantai 2 juga ya?”
“Iya..”,jawabnya singkat
Nggak ada yang menarik ditempat kerja ini, hari pertama aja aku sudah mendapat tugas menyelesaikan 15 desain untuk sebuah produk perusahaan, dan juga aku mengurus laporan dari BOSS yang super galak, sudah berjenggot galak pula! Dasar tua keladi! Buahahahaha. Tapi paling tidak, tempatnya cukup nyaman, selain bersih, nyaman, dan juga rata-rata pekerja disini wanita, itu yang membuatku semakin betah duduk berjam-jam dikantor sampai-sampai aku lupa waktu sudah beranjak sore, dan waktunya pulang kerja. Ok, sebelum balik ke rumah kontrakan, ada baiknya aku mampir untuk membeli coca cola di Indomart depan.
Setelah membeli 3 botol coca-cola, aku bergegas menapaki jalan pulangsesekali pandangan mataku tertuju pada rumah Pamela yang letaknya tidak cukup jauh dari rumah kontrakan ini. Besar juga ya rumahnya, pasti doi anak orang kaya, kapan-kapan kesana ah, iseng aja sapa tau bisa tahu seluk beluk keluarganya. Aku memalingkan pandanganku, bergegas masuk kedalam rumah, seketika itu..
“Reyy!”,sahut Pamela dari luar
“Haahhh?”, pandanganku berubah lagi seketika mendengar suara serak basah dari wanita pirang itu
“Habis pulang kerja ya lo, rapi amat?”
“Biasalah, pekerja awalan ya harus begini...”
“Alahhh sok amat lo hahahahaha”
“Terusin aja Pam ngejeknya, aku mah gitu orangnya...”,memasang raut memelas
“Heee? Tersinggung ya? Sori-sori... bukan maksud gw Rey”
“Ehh gw masuk ke kamar lo ya Rey?”
“Mau ngapain coba?”
“Nggak papa, udah ayo ayo...”
“Tung...gu, tung..gu”
Pamela mendorongku seakan bergerak maju tanpa mundur sedikitpun menuju kamarku sendiri, entah apa yang ingin dia cari, yang jelas ini undangan rahasia yang spesial bagiku atau jangan-jangan..... dia ingin menodai aku? WTF! Wanita ini terkadang terkesan liar dengan rambut pirangnya!
Sesampainya di kamar...
“Waaaaahhh!, ternyata lo orangnya rapi juga ya Rey”, matanya mulai memandangi seluruh isi ruangan kamarku
“Jelas dong, gw gitu lho!”
“Rak buku, laptop, semuanya tertata rapi , wangi lagi”
“Udah kebiasaan gw gitu daridulu Pam, mau gimana lagi”
Seketika itu Pamela merebahkan badannya ke kasurku, tubuhnya yang seksi itu dengan rambut pirang mengingatkanku pada artis JAV film biru yang sering kulihat dalam laptopku. Ingin ku mencumbuinya, ingin memeluknya, mengecup indah pipinya lalu kulumat habis bibirnya, sesekali tanganku ingin menggerayangi tubuhnya, membuka bajunya yang berwarna merah itu, payudaranya benar-benar membuatku penasaran ingin melakukan putaran tangan meremas yang membuatnya mengerang keenakan, "Ahhhh! Hehh?? pikiranku mulai aneh-aneh!"
“Rey!”
“Reyyyyy!”
“Hehh? Iya kenapa Pam?”
“Ngelamun lo?”
“Nggak, gw lagi mikirin sesuatu Pam”,berusaha mengalihkan nafsuku
“Eh Pam, semalem gw masuk kamar sebelah yang kata lo penghuni berkaos kaki merah”
“Hahh? Lo kenalan sama dia?”
“Enggak, tapi gw sempet denger, dan tahu namanya”
“Melisa kan?”
“Iya, namanya Melisa. Bener kata lo, dia itu misterius buktinya sampai sekarang kamarnya masih tertutup aja”
“Daridulu keles, makanya gw nyaranin lo jangan terlalu deket sama dia”,ujarnya menggerutu
“Eh Pam, gw mandi dulu ya, dah kecut nih badan, lo kalo mau tuh gw barusan beli coca cola di Tas plastik, ambil aja, tapi sebotol aja ya? Jangan semuanya, stok malam soalnya”
“Ahhh pelit lo, hahahahha, ok ok buruan sono gih mandi!”
Aku beranjak dari kamar menuju kamar mandi, kepenatan seharian kerja membuat seluruh badanku terasa capek, air dingin ini setidaknya sedikit mengobati rasa lelahku seharian di tekan oleh BOSS ditempat kerja.
“Wah ini GAWAT! Jangan-jangan Pamela mulai menggeledah seluruh isi ruangan kamarku sekarang”.
Selesai mandi, aku bergegas balik kamar..
“Heei Rey, lama amat lo mandinya, gw udah habisin nih coca cola lo”
“Hahh? Lo abisin semua?”, gw berlari menyambar tas plastik berisi 3 botol cocacola
“Ohh, masih 2, syukurlah...”
“Ihh pelit amat lo Rey, sumpah dah!”
“Huahahahha, maklum duit gw menipis, jadi gw irit-irit Pam”
“Ehh Rey gw mau tanya sesuatu boleh?”
“Sesuatu? Apa itu?
“Sini deh duduk sebelah gw...”
“Ok deh..”
Aku beranjak duduk mendekati Pamela, suasananya memang beda, ketika kita berdekatan dengan cewek dalam satu ruangan, apalagi cantik seksi rambut pirang seperti doi, cuman bisa geleng-geleng,,, "Makin deket makin cantik aja ni cewek",kagumku...
“Gw mau tanya tapi lo tutup pintu kamar dulu, gimana?’
“Hahh? Tutup pintu kamar? Hmm.. okedeh”
“Feeling gw nggak enak, apa mungkin gw bakal dinodai dia sekarang, ahh memang cewek ini liar banget, tapi gw inget filosofi sebuah permen, bahwa semakin manis rasanya, semakin lo bisa menikmatinya, jadi gw bakalan menikmati momen langka ini”,gumamku dalam hati
Aku beranjak menutup pintu rapat-rapat, lalu kembali duduk berdekatan dengan Pamela, berharap sesuatu mengasyikan segera terjadi..
“Ok Rey...”
“Jadi, mau tanya apa?”
“Lo udah punya pacar??”
“Belom... gw baru aja putus”
“Putus? Mantan lo orang bandung juga?”
“Nggak, doi di Jakarta kok”
“Ehh Pam kok lo kayak wawancara gw aja sih!”
“Hahahahaha, sori Rey, tapi bukan itu yang mau gw tanyain”
“Lhaa terus???”
“.................”
“Lo udah pernah ML belom sama mantan lo”
“Hahhh??”
Pamela mulai memancing-mancing masuk area sensitif dari yang namanya nafsu, kenapa juga dia tanya itu, pastinya dia juga pernah kan?
“Udah Pam, sama mantanku”
“Rasanya gimana sih Rey?..”
“Enaklah!”,jawabku singkat
“Ngapain aja itu??”
“Wah lama-lama semakin mancing ini, gw tau doi pasti pengen dipuasin oleh sesosok cowok saat ini, dan cowok itu adalah gw”,gumam dalam hati
“Anu, Anunya cewek, dimasukin oleh Anunya cowok”
“Apa nggak sakit tuh??”,jawabnya penasaran
“Enak kok Pam , enak kan pasti ??? Hayooo kayak nggak tau aja lo!”
Mending sekarang aku cerita masa laluku dengan mantanku dulu agar suasananya makin panas... “Itu ide bagus!”,gumamku
“Ummpphh”, desahnya ketika benda berwarna merah muda itu masih menempel di klitorisnya
Tanpa pikir panjang, langsung aja gw sikap tubuhnya dari belakang. Gw terus meraba-raba tubuhnya, doi menggeliat keenakan alias masuk pada tahap horny, terus gw lumat habis mulutnya, gw rangsang payudaranya dengan tangan, doi mendesah kecil, lalu kubelai perlahan bulu bagian bawah dekat lubangnya yang masih rapi, aku cium kemudian kujilat mekinya, doi makin keenakan, akhirnya segera kumasukan Otongku ke liang mekinya, maju mundur...maju mundur, goyanganku seirama dengan iringan musik waktu itu, setelah itu kami ganti posisi, aku dilentangkannya ke sofa dan ia mulai menunggangiku, semacam pacuan kuda, tapi badanku direbahkannya kebawah, dan kulihat tubuh doi bergoyang-goyang memanjakan seluruh badanku dan juga ReyJuniorku, Rasanya benar-benar berubah menjadi panas, entah nafsuku yang semakin tinggi, atau memang suhu udara diruangan saat itu. Gw nggak tinggal diam, gw remas aja toketnya yang kecil padat itu, sesekali gw pelintir putingnya, doi menggeram keenakan. Lalu aku merebahkan doi balik ke sofa ruang tamu, doi terlentang pasrah tak perdaya, aku mulai merangsangnya pelan-pelan dimulai dari lengannya hingga turun sampai bagian perut, aku mulai menjilati perutnya lalu turun kebawah, segera kubuka selangkangannya lebar-lebar, aku memasukan otongku, doi jingkrak-jingkrak menggeliat, membuatku semakin bernafsu untuk menambah kecepatan gerakanku, sambil mulutku melumat bibirnya yang merah merona sesekali lidahku saling beradu dengan lidahnya. Lalu akhirnya kami crott bareng setelah berbagai gaya kami lakukan. Kira-kira begitu pengalamanku Pam...”
“Sepertinya pidato gw barusan cukup menyulutkan nafsu birahi Pamela, semoga saja dia langsung mencumbuiku bahkan segera melucuti pakaianku untuk memulai pertempuran sengit pertamaku”
“..................”, kamipun terdiam beberapa menit
“Hmmmm....”
“Jadi... gitu ya rasanya, mmmhh.. enak juga yaa...”
“Masih aja polos ni anak??!”,gumamku dalam hati yang sudah mulai kesal
“Eh Rey, ...”
“????”
“Berarti mantan lo udah nggak perawan ya?”
“Iyalah, tapi bukan gw yang pertama kali membobolnya...”
“Terus??”
“Mantan pertamanya...”
“Ohh gitu...”
“Elo sendiri Pam, gimana pengalaman ML lo...??”
“Gw...??”
“Iyalah, daritadi gw cerita tapi lo cuman nanyain gw kayak reporter aja!”
“Ssst....Rey...”
“Hmmm?? Kenapa, cerita gih gw juga mau denger..”
“..............”
“Gw masih perawan Rey...”
“Hahhh!??”
“Per.. , perawan?? , yakin lo??”
“Iya sumpah, aku masih polos, belom pernah ML, bahkan ciuman, pacaran aja belom”,ujarnya sambil menundukan kepalanya dengan raut wajah malu
“Serius?? Bercanda ah lo!”
“Seriuss tau! Kali ini gw serius, gw belom pernah pacaran!”,teriaknya dengan nada terhentak
“Cewek secantik dan seseksi lo??”
“Emang gw cantik dan seksi ya?? Makasih ya Rey hahahahahaha!”,wajahnya tersipu malu
“Ampun dah! Sia-sia gw jabarin pengalaman ML gw, sama aja buka AIB ke elo pam jujur aje!”, gumanku dalam hati
Aku menepuk jidatku berkali-kali, Ya ampun, ada juga ya orang yang pura-pura liar tapi ternyata polosnya minta ampun, Hehh??! aku tadi udah cerita panjang lebar tentang pengalamanku, Wahh PARAHH, harga diriku mau dibawa kemana ini, malu sumpah! Mending ngumpet dah dipojokan dan nutup kamar jedotin tembok udah, kamprettt bener udah cerita panjang sama cewek rambut pirang ini ternyata.... , Kampret! Kena tipu!
“Reyy.. Rey..”
“..... hmm??”
“........”
“Kenapa lagi Pam??”,gerutu kesal
“Coba cium gw Rey...”
“Hahh?? Cium ???
“Yakin nih cewek?? ”, gumamku dalam hati
Pamela menutup mata, kemudian mulutnya manyun, bibir tipisnya mulai menggoda nafsuku, apa ini pertanda dimulainya pertempuran nafsu pertamaku , dikamar ini?? Lagian pintunya sudah kututup rapat, ahh langsung kulumat saja bibirnya.. Here We Go!
“Ummmmmmmmhhhhhhhhh”,
Aku memejamkan mata, kedua tanganku memegang pundak Pamela, perlahan kulihat wajahnya sedikit ketakutan bercampur malu, bibirnya menggairahkan, tanpa sadar bibirku tergerak dan mendarat dengan sendirinya di bibir tipisnya. Untung saja aku menjeda waktuku untuk beli botol minuman coca-cola di Indomart tadi. Kalo nggak, pasti aku tidak bertemu dengan Pamela, dan juga aku akan kehilangan momen ciuman pertamaku ini di Bandung....
Bersambung ke
Undangan Rahasia Bagian 4. Awal Pertemuanku
Bersambung ke
Undangan Rahasia Bagian 4. Awal Pertemuanku
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Berkomentaralah Dengan Baik yng berisi kritikan , Masukan Demi Kalangsungan Blog kita Bersama ini