Undangan Rahasia Bagian 2. Kaos Kaki Merah

Posted by Unknown


Pamela mengantarku mengelilingi seluruh isi termasuk penghuni 4 kamar yang ada di rumah ini. Ia menunjukan kamar pertama...

“Tok-tok,tok...”,

Pintunya terbuka, dan kulihat sesosok wanita amoy berkacamata dengan mengenakan baju youcansee dan hotpants. Pahanya putih mulus, badannya agak berisi dengan tatto kupu-kupu di lengan kanannya..

“Siapa tuh Pam?? Cowok lo?”,tatapannya sinis

“Bukan, dia penghuni baru kok, ganteng nggak??”,ujarnya menggoda

“Nggak! Nggak sama sekali!”

Sekejap ia menutup pintunya, sepertinya doi nggak suka keberadaanku disini, tapi ya sudahlah lupakan..

“Dia namanya Shella, penghuni lama kok, sifatnya memang gitu, sabar aja”

“Ohh, gitu toh, okelah”,jawabku seadanya

“Ya udah, kita langsung ke kamar sebelahnya”

Pintu kamar kedua terbuka, kulihat pemandangan yang memanjakan mataku. Bagaimana tidak, wanita yang lagi aerobik dengan lagu yang didengarnya melalui headset, ia mengenakan pakaian ketat berwarna ungu, dan juga tubuhnya berkeringat akibat goyangan irama yang naik turun bak melakukan gerakan stripdance, pemadangan itu membuatku menelan ludah seketika..

“Hey, Sarr... , kenalin cowok baru gue!”

“Mulai nakal ya ni anak, dasar memang!”,gumamku dalam hati

Wanita itu menghampiriku, keringatnya bercucuran membasahi tubuhnya, pakaian dalamnya terlihat jelas berwarna putih menutupi payudaranya, Ahhh, sungguh membuat ReyJunior bangun...

“Ohh cowok lo?”

“Bukan, gw penghuni baru disini...”,jawabku menyesuaikan logat lo-gue, mungkin dengan cara ini aku bisa beradaptasi dengan penghuni rumah ini

“Katanya cowokmu, yang bener yang mana nih??”

“Bukan Sar, dia anak baru disini kok , Hahahaha”,canda Pamela

Aku menganggukan kepala untuk meyakinkannya. Kulihat dari kakinya kemudian perlahan pandanganku keatas menikmati tubuh wanita ini, Amazingg! Wanita kalo pas lagi berkeringat itu memang mengesankan, memberi sensasi beda. Lagipula doi gak cantik amat , tapi manis sih. Rambut pendeknya itu lho... , "Aduh imut banget ni cewek!"

“Sari... , lo sapa?”,ujarnya sambil menjulurkan tangan

“Gw Rey.. , panggil aja Rey.”

“Panjangnya???”

“Rey doang, nggak tau kenapa bokap nyokap gw ngasih nama sesingkat itu..”

“Panjang anumu maksudnya....”,ujarnya dengan suara lirih

“Hahhh?”

“Nggak kok , bercanda , Hahahahaha!”

“Hahahahahaha”,Pamela tertawa terbahak

“Yuk Rey!, naik kelantai atas, masih ada 2 kamar lagi dan 1 kamar yang akan lo tempati nanti”,ujarnya menambahkan

“Ok, ok”

“Bakal ada kejutan apalagi dibalik 2 kamar yang tersisa ini, ahh jadi ini yang disebut liar itu, bukan binatang buas seperti ekspektasiku, tapi ini lebih dari binatang buas bagi ReyJuniorku!”

Sampailah pada kamar ketiga yang letaknya diatas dengan pintu mencolok berwarna ungu, sepertinya penghuni kamar ini modis, terlihat dari stiker yang tertempel kemudian bagaimana pintu ini terlukis bunga sakura yang membuatnya terlihat cantik. 

“Tok...tok tok...”

Pintunya terbuka, keluarlah sesosok wanita berambut panjang berwarna hitam dengan sedikit arsiran merah yang mencolok ketika sinar matahari mulai menyorot rambutnya.

“Heh, carl kenalin, doi penghuni baru “,

“Kok ganteng sih Pam, mancung lagi, siapa namanya?”,ujarnya sambil mengibas rambutnya

“Gw Rey...”,

“Gw Caroline”,jawabnya tegas

“Lengkapnya Reynaldi ya?? Tukul Reynaldi! Hahahaha”

“Bukan..., panggil... Rey aja...”,ujarku gugup, mataku mulai memandangi wanita ini

“Lo model ya...”,ekspetasi awalku

“Kok lo tau??”

Sesosok wanita ideal , tipeku banget nih, tingginya hampir sama denganku, mungkin ini jawaban dari ekspetasiku bahwa terlihat dari pintu yang didesain cantik, kemudian seluruh perawakan Caroline, memang benar dia ini seorang Model, dari kakinya, tangannya, postur tubuhnya yang ideal untuk batasan model, pipinya yang chubby menjadi daya tarik tersendiri, dan satu lagi... ukuran payudaranya, jika aku menggerakan tanganku dan memposisikan pada payudaranya, ukurannya jelas diatas rata-rata, kedua tanganku tak mampu menyamakan besar payudaranya, menakjubkan. Nggak habis pikir rumah ini penuh dengan wanita unik dan body yang aduhaiii!

“Kenapa tangan lo Rey?, kayak ketakutan gitu..”,ujar Pamela

“Ehhh?? nggak ada apa-apa kok”,aku mulai mengkondisikan keherananku saat itu

“Ngelihat setan lo??, Hahahahahaha”,Caroline tertawa terbahak

“Hahahahaha , sori sori, nggak ada apa-apa kok”

“Bukan takut sebenarnya, tapi tanganku mencoba menyesuaikan dengan ukuran payudaranya, dan memang benar-benar melebihi kapasitas tanganku”, gumamku dalam hati

“Ya udah Rey, kuantar lo kekamar lo”,ujar Pamela

“Tunggu pam, kata lo ada 5 kamar, berarti....”

“Iya kamar lo yang terakhir...”

“Bukannya masih sisa 1 kamar lagi?”

“Ohh?, gw sendiri nggak begitu kenal sama penghuni kamar keempat itu”,ujarnya sambil mengernyitkan dahi

“Lo nggak kenal? Bukannya lo pemilik rumah ini..”

“Iya tau! Tapi penghuni kamar itu misterius.. ,apalagi dandanannya aneh sering banget pake kaos kaki merah, pokoknya susah buat ngenal lebih dalam”

“Kaos kaki merah??”,ujarku penasaran

“Iya Rey, kalo saran gw sih mending lo nggak usah kenal dia , soalnya bener-bener misterius”ujar Pamela menegaskan

“.......”,

“Ehmm... , Okelah pam.... , jadi kamar gw yang sebelahnya ya?”

“Yuuppp! , kamar lo paling ujung, sono gih angkat semua barang bawaan lo”,ujarnya maksa

“Ehh ntar Pam, ngomong-ngomong kamar lo dimana?”

“Kamar gue? Emang lo mau ngapain gue kok ngajak-ngajak ke kamar”

“Gw cuman tanya!”

“Tuh, diseberang rumah”

“Ohh, gw kira satu rumah juga!”

“Kenapa emang? Ngebet amat lo ,biar tinggal serumah sama lo gitu? Hahahahaha!”

Sepertinya aku ngomong ato enggakpun sama aja pasti bakal digodain sama cewek pirang ini, buang-buang energi aja. Tapi Pamela ini cantik, perawakannya juga seksi, bagaimana mungkin aku tolak godaannya yang datang beruntun kepadaku, bosen sih nggak, tapi otongku berontak terus tiap dia menggodaku dari awal pertama kali mengenalnya..

“Udah buruan gih sono Rey, ke kamar lo”

“Okelah pam”

Aku segera masuk kekamar , diluar dugaan, ternyata kamar ini kosong, apa nggak ada yang menghuni kamar ini sebelumnya? Ahh, sudahlah!, waktunya beres-beres, memasukan semua barang bawaanku...

Barang bawaanku cukup banyak sehingga memakan waktu 15 menit untuk mengangkat semua barang ini, jelas saja inikan rantauanku pertama kali, dan aku masih gugup jika bertandang dikota orang, apalagi dirumah seperti ini. 

“Hoahhhh, selesai sudah! Semua barang masuk kekamar, tiduran dulu lah”,aku merebahkan diriku diatas kasur empuk yang ada dikamar.

Jadi hari ini, aku sedikit mengerti background dari penghuni tempat ini... 

Yang pertama Pamela, kemudian kamar pertama Shella, jutek amat orangnya sepertinya dia belum siap menerima keberadaanku ditempat ini, secara aku satu-satunya lelaki yang tersesat! Bukan SESAT ya! Tapi terSESAT dikerumunan para wanita dirumah ini. 

Yang kedua, namanya Sari, wanita berambut pendek, dan tubuhnya yang proposional membuat degup jantungku berdetak cepat, bagaimana tidak tubuhnya itu menyulutkan nafsuku, apalagi dia mengenakan baju ketat berwarna ungu, keringatnya, senyumnya, Ahhh aku nafsu, mungkin diantara semua penghuni sini, Sari yang memiliki tubuh paling indah menurut kacamata lelaki bejat seperti diriku ini. 

Kamar ketiga, berada di lantai atas, bener-bener high class, perawakan seorang model emang nggak diragukan lagi lah, udah cantik, rambut panjang, pipi chubby, apalagi boobs nya melebihi kapasitas tanganku, Ahh...bisa-bisa aku meluapkan hasratku untuk memuaskan ReyJunior dengan tangan sendiri kedalam imajinasi liarku. 
“Ummmhh, Reyy terus rey”,

“Reyyy buka dong bajumu”

Aku membuka bajuku, Caroline datang merebahkan tubuhnya diatas tubuhku. Mulutnya mulai menggerayangi mulutku, lidahnya mulai nakal, tak sadar tanganku sudah meraba-raba payudaranya yang padat besar itu..

“Geli Rey...”

“Tapi enak kan sayang??”

Tubuh Caroline memang highclass, membuatku ingin segera menyetubuhinya..

Perlahan kubuka kaos putih tipis yang membungkus payudaranya itu, tanpa pikir panjang segera kubuka celanaku. Caroline mencumbui dadaku hingga melumat habis mulutku. Tangannya asik mengelus otongku pelan tapi gerakannya konstan semakin cepat, terlihat sang ReyJunior menegang akibat kenafsuan ini.

Caroline perlahan melepas tali behanya, tangannya menutupi payudaranya yang besar itu sembari menggoda imanku untuk segera merangsangnya.Tanpa pikir panjang, kulentangkan tangannya keatas, kemudian kumainkan payudaranya dengan kedua tanganku, kulumat habis payudaranya, ia mengerang keenakan.

Segera kulucuti roknya berserta celana dalamnya, lalu kubuka selangkangannya yang mulus itu sembari kujilati tiap-tiap bagian sensitifnya hingga akhirnya terlihatlah lubang meki yang masih putih mulus bersih. Perlahan tapi pasti.. aku mulai memasukan ReyJunior ke mekinya, dan permainan WOT dimulai...

“Ummhh, terus Rey, Reyy...”

Caroline semakin mengeram keenakan, kurebahkan dia, lalu aku berganti posisi MOT, melihat ekspresi sange Caroline membuatku semakin bernafsu, semangatku menggebu-gebu untuk melakukan penetrasi dan meraba-raba payudara yang besar miliknya..

Perlahan kuremas-remas payudaranya yang padat itu, kubelai rambutnya, mulutku sesekali menjilat puting yang menantang mengeras itu, Caroline mendesah kegelian, badannya ngelunjak keenakan membuat irama penetrasiku makin nggak karuan...

“Sayanggg , aku mau keluarr..”

“Ummmhhhh, aku juga sayang”

“Crottt! “

ReyJunior memuncratkan muntahan air suci, segera kuambil tisu, lalu kubersihkan bekas pertempuran ReyJunior dengan tanganku sendiri yang memuncrat jauh membasahi meja yang ada dikamarku.

Imajinasiku memang tinggi, bahkan ketika aku bertemu dengan wanita dalam sekejap hasrat untuk memuaskan ReyJunior cukup tinggi. “Mungkin ini adalah bakat alami, Hahahahahha”,gumamku dalam hati
Perlahan gumaman itu tertepis hilang diiringi rasa penasaranku pada kamar penghuni misterius yang kata Pemela sering mengenakan kaos kaki berwarna merah, semisterius itu kah dia? Membuatku semakin penasaran untuk mengenalnya lebih dalam, lagipula kamar kita kan bersebelahan, aneh kalo sampe nggak mengenal satu sama lain. Semua anggapanku terlarut bersama kelelahanku setelah seharian menjalankan aktifitas mulai dari pagi sampai siang dan itu membuatku terhempas bebas menuju ruang mimpiku, Aku tertidur pulas...

“Serahkan nyawamu!”,teriak seorang gadis

“Kau harus mati ditanganku!”,menjulurkan sebuah pisau tepat didepanku

“Tunggu...tunggu, apa maksudmu??”

“Kau menodaiku bangsattt!”

“Hahhh??”,

Kulihat seluruh tubuhnya berlumuran darah, apa dia ini manusia? Perlahan kuarahkan pandangan mataku kebawah, kakinya menapak berarti dia manusia, tapi... Kaos kaki merah?? Hahh?? Apa itu dia..??"

“Jleebbb,”, pisau itu menusuk perutku

Seketika juga darah bercucuran, menguncur keluar deras dengan sendirinya. Pandangan mataku buram, dan...

“Hoahhhh!, apa itu tadi??!, ternyata mimpi??...”,aku terbangun dari mimpi buruk

“Aku mimpi??, Plakk.. plak!”,kutampari pipiku

Kenapa aku jadi mimpiin wanita yang menghuni kamar sebelah rumahku padahal aku belum mengenalnya. Ini aneh, sepenasaran itukah sampai terbawa masuk kedalam mimpiku?...

Kulihat jam menunjukan pukul 8 Malam, ternyata tidurku cukup lama hingga sorepun terlewat berganti petang. Perutku mulai berteriak menggelitiki tubuhku seakan memintaku untuk segera mengisi makanan kedalamnya. Aku keluar dari kamar lalu mencari makan diluar. Kulihat ada warung nasi goreng..

“Wahhhh! Malam ini makan nasgor aja lah! Irit duit...murah meriah lagi!”, gumamku

Setelah selesai makan, aku kembali ke kamar, diperjalan menuju kamarku, terdengar suara rintihan lirih yang asalnya berasal dari kamar sebelah, Absolutely, ekspetasiku mengarah dikamar yang kata Pamela penghuninya misterius itu, bulu kudukku merinding, seakan ada hawa menakutkan dibalik kamar nomor 4 itu. Tapi apa benar itu suara tangisannya..? Mungkin itu hanya imajinasiku. Ahh, sudahlah , mending lebih baik aku kembali kekamar dan merapikan buku-buku ku yang belum sempat ku tata dirak buku kamar..

Aku mengeluarkan handphone, dan memutar musik kesukaanku, My Heart Will Go On – Celine Dion, lantunan nada melow dari film Titanic kesukaan ku dan lirik kata dari lagu ini membuat suasana dikamarku menjadi sedikit romantis, pikirku..
“Every night in my dreams....
I see you, I feel you... 
That is how I know you go on..
Far across the distance...
Every night in my dreams.......”
“Tunggu?? Kok lagunya...??”,mataku terbelangak, ucapku kebingungan

Terdengar lagu Titanic ini mengulang dari awal. Aku rasa ada seseorang yang membunyikan lagu yang sama denganku. Perlahan aku mengecilkan volume handphone, dan memang benar, suara yang sama berasal dari kamar sebelah, lebih tepatnya penghuni misterius itu yang sedang mendengarkan lagu ini. Entah ini suatu kebetulan atau ini sebuah gertakan? Atau mungkin ...

Perasaanku cemas, bulu kudukku berdiri, suasana yang tadinya romantis menjadi mencekam, Apa penghuni kamar sebelah yang dimaksud Pamela itu .....Setan??? atau...makhluk sejenisnya??. Rasa takut benar-benar menghantuiku tapi aku juga penasaran, Alangkah baiknya aku segera melangkahkan kakiku keluar kamar menuju kamar misterius itu demi menjawab rasa penasaranku ini..
Perlahan langkah kecilku mulai mendekati pintu kamar misterius, dan sekarang aku sudah berdiri tepat didepan kamar itu...
“Tokk..tok..tok...”
“....................”

“Tok...tok..tok...”, 

Suara lagu itu perlahan hilang setelah aku memberanikan diri mengetuk pintu ini, semakin mencekam, aku terlarut keheningan yang menakutkan..

“Tok...tok..., apa ada orang??”
“.............................”
Tidak terdengar suara sedikitpun keluar dari kamar, apa jangan-jangan kamar itu nggak ada penghuninya, terus??? Suara lagu tadi itu dari mana? Aku dengar jelas, bahwa lagu itu terulang dua kali secara bersamaan dengan suara yang ada di Handphoneku. Benar-benar aneh, apa aku harus membuka kamar ini dengan paksa..? 
“Tokk..tokk apa ada orang disini, hallo hallo”
Perlahan aku meraih gagang pintu dan mulai membukanya, ternyata pintu kamar ini tidak terkunci. Pintu kamar ini terbuka, kulihat kondisi kamar ini gelap tidak ada cahaya sedikitpun seakan kamar ini sudah ditinggal bertahun-tahun pemiliknya. Meski perasaanku semakin cemas dan takut, aku mulai melangkahkan kaki masuk kedalam kamar ini hingga langkahku terhenti...
“Hahhh, kao....ss, itu kaoss kaki merah??!”
Aku melihat seseorang wanita dengan kaos kaki merah duduk bersadar tembok, "Apa mungkin dia penghuni misterius kamar ini?". Dressnya berwarna merah mencolok, kulihat wajahnya menangis, pucat lesu seperti memikirkan sesuatu, dan juga tangannya meksi samar-samar, terdapat luka bekas sayatan benda tajam yang cukup membuat degup jantungku berdetak cepat sepersekian detik. "Siapa sebenarnya orang ini??!"
“Pergi!”. 
“Pergi lo!”, teriakannya memecahkan keheningan mencekam ini
“..........”
“Ok, ok , sori ganggu, tapi....”, 
Aku beranjak pergi meninggalkan wanita misterius itu, tapi satu yang membuatku penasaran, siapa sebenarnya wanita ini? Membuatku seketika berpaling menatapnya lagi

“.......”
“Ehmm, nama...? siapa nama lo?”
“......................”
“Lo punya nama kan??”
“.................................”
“Meli.....”

“Meli?? Nama lo meli..?”
“...........................”
“Melisa...”,ucapnya lirih
“Ok, gw pergi sekarang!”
Keadaan makin nggak kondusif, itu yang membuatku sesegera mungkin pergi meninggalkan kamar yang menakutkan ini. Memang benar apa kata Pamela, wanita yang ada dikamar sebelahku itu misterius. Tapi setidaknya julukan wanita berkaos kaki merah itu membuatku tau nama aslinya...
Bersambung Ke ...
Undangan Rahasia Bagian 3. Sebotol Minuman

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar

Berkomentaralah Dengan Baik yng berisi kritikan , Masukan Demi Kalangsungan Blog kita Bersama ini