Lanjutan Dari
Pagi menyapa. Kicauan burung berkumandang menyambutnya. Sejenak aku mengumpulkan nyawa, dan pelahan membuka mata. Sekilas terdengar sebuah lantunan lagu yang suaranya berasal dari kamar sebelah.
“Every night in my dreams....
I see you, I feel you...
That is how I know you go on..
Far across the distance...
Every night in my dreams..
.........
....
...
..”
Hilang... , suara lagu itu perlahan redup begitu saja bagai terlahap ombak, tanpa menghiraukan telingaku untuk mendengar bait lirik selanjutnya, keheningan kini datang...
Dengan nyawa yang sudah mulai terkumpul, aku bangkit menggerakan tubuhku keluar kamar menuju kamar Melisa.
“Tok..tok tok...”,
“...............”
Tidak ada jawaban.
“Mel...”,kataku
“Tok..tok..tok...”
“....................................”
“Ok fine!, nggak dijawab, Apa gw buka sendiri kayak kemarin?? Gw pikir jangan deh ah..”
Aku mengurungkan niatku. “Lagipula Melisa juga masih ingin menyendiri, kan??”,pikirku sambil melangkahkan kaki kekamar mandi yang letaknya di lantai bawah.
Seketika, aku mendengar suara orang membuka pintu....
“Pagi Rey.....”
Sejenak langkahku terhenti, “Melisa...?!”,gumamku dalam hati. Aku memalingkan pandanganku, terlihat sesosok perempuan dengan mengenakan kaos putih dan celana jeans panjang yang dikenakannya. “Itttt....itu ..Melisa..?!”,aku sempat tersentak kaget mendengar sapaannya itu. "Gw pikir hantu!".
“Pp.. Pagi juga Mel...”,ujarku dengan sedikit menghela nafas.
“Nggak kerja??”,tanyanya
“Aneh....?! nggak seperti biasanya.. ”
“Kkeee..kkee..Kerja, Ni gw baru mau siap-siap mandi...”
“Ngomong-ngomong lo suka lagu itu ya??”,ujarku menambahkan
“...............”,
“Maksud gw, lagu itu... Celine Dion...”
“.......................”tidak ada suara keluar dari mulutnya, suasana menjadi hening
“Mel....”
“Apa-apaan cewek ini, masih aja nggak dijawab pertanyaan gw..”
“Ahh! Bukannya dia selalu gitu? Kalo nggak bersikap dingin bukan Melisa pastinya”,gumamku dalam hati
"......."
"......"
“Udah gw hapus dari handphone gw...”,ujarnya dengan tersenyum
“Hahh?? Hapus...?”
Seketika itu, dia langsung masuk lagi kekamar dan menutup pintunya rapat-rapat tanpa meneruskan pembicaraan singkat kita ini.
“Hih! Aneh ni anak...”,gumamku dalam hati sembari bergegas untuk mandi.
Sisi lain dari seorang perempuan memang sangat sulit untuk kita tahu. Sekali menebak-nebak, kita akan dihadapkan berbagai macam jawaban yang mungkin membuat kita tak masuk akal untuk dicerna dengan mata telanjang kita. Buktinya Melisa, memiliki sisi lain dibalik kedinginan hatinya kemarin. Setidaknya, hari ini ia mulai tersenyum, wajahnya mulai sedikit nampak ceria, berbeda dari Melisa yang kukenal sebelumnya, meski masih kaku.
Setelah semuanya siap, aku meninggalkan rumah lalu ketempat kerja. Perlahan aku sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang sebenarnya itu adalah suatu rutinitasku yang membosankan. Bagaimana tidak, ceweknya cuman Reni sih??! Ree..?? Reni??. Hari ini dia kembali kerja seperti biasa setelah kemarin sempat meliburkan diri. Entah kenapa setelah masuk kerja dia sering senyum-senyum sendiri ketika kita berpapasan.
“Hmm, Selebihnya nggak ada berubah dari lingkungan kerja ini. Masih seperti kemarin, dan terus seperti ini sampai kedepannya..”,gumamku dalam hati
Sore hari dikantor....
“Tuttt..tut...tutt...Kring.... Kringgg...”,terdengar suara panggilan yang berasal dari handphoneku. “Pamela..??? , tumben-tumbenan doi nelepon gw??”,gumamku dalam hati
From : Sisil
To : Rey
Kini hilanglah sudah kisah..
Tinggalah kenangan..
Saat dia datang menghampirimu ..
dengan Segala janji..
Berikan sudah semua..
Atas nama cintanya..
Hapuskan cerita kita..
Lo sibuk?? Lagi dimana?
Gw mau ke rumah kontrakan lo
Secret Invitation,
Sisil
“Sisil..??! Gw kira Pamela..”,gerutu kesal.”Ngapain dia masih SMS gw dengan embel-embel itu lagi...”
“Lagian juga gw udah berusaha kuat untuk ngelupain semua tentang dia, mending gw cari alasan lain..”
From : Rey
To : Sisil
Sorry Sil, Gw sore ini sibuk urusan dikantor. bakal pulang malam
“Sent Item....!”
“Ahhh lega, setidaknya gw bisa beralasan cukup logis untuk menepis ajakan Sisil”,gumamku dalam hati.
Seketika itu juga secara hampir bersamaan panggilan masuk...
“Tuttt..tut...tutt...Kring.... Kringgg...”
“Ini pasti Sisil lagi.. Ahhh!”
Aku merogoh handphoneku dari saku celana, kulihat nama panggilan yang tertera dibalik layarnya. “Pamela???!”. Segera aku mengangkat panggilannya.
“Haloooo...”,kataku
“Haloo Rey...”
“Tumben-tumben aja lo nelpon gw, ada angin apa nih?? Mau ngajak gw jalan?”
“Nggak, cuman mau tanya...”
“Kenapa say , kangen yaa?? ...??”
“Apaan sih! Gw serius tau...!”,ujar Pamela dengan kesal
“Lah gw juga jawab serius..”
“Nggak usah pake say say an.....”
“Bwahahahahaa! Gitu aja ngambek, dasar lo..”
“Seriuss Rey, serius..”,ujarnya dengan nada tegas
“Iya mau tanya apa Pam??”
“Emmm....”,
“Emm..?? “
“.....................”
Seketika kami sama-sama terdiam selama beberapa detik, “Mau ngomong apa sih sebenernya ni anak!”.
“Rey...”,kata Pamela
“Ha...???”
“Ini Sisil ngajak gw ketemuan, lo kapan kesini..",kata Pamela
“Ketemuan??! Bukannya Sisil barusan SMS gw pengen ketemuan, kok Pamela......?”,pikirku dalam hati
“Ini gw udah didepan Rumahnya. Kayaknya penting, katanya lo mau kesini juga kan?? Lo kapan kesini..”
“Hahh? Siapa bilang??”
“Sisil yang bilang gitu..”
“Tt ..tt...tunggu.. lo sekarang dimana??”,ujarku.
Kini aku mulai benar-benar mencemaskan keadaan Pamela....
--- o0o ---
PoV Sisil
Malamnya setelah pertempuranku di PoV Sisil – Pengennya 3-Sum...
“Jadi gimana rencana kita Ran??”,ujarku
“Kita bujuk aja Pamela buat dateng kesini..”.kata Randy
“Mana mungkin mau lah..”
“Kan ada Rey, manfaatin hubungan mereka lah buat alasan supaya Pamela mau kesini, terus lo kasih alamat depan rumah ini.. atau apalah speak-speak dikit masa lo nggak bisa Sil!..”,Kata Randy dengan nada semangat
“Nah itu dia... Gw masih belom kepikiran caranya..”,
"Ngomong-ngomong kok lo jadi semangat gini ngajakin Pamela??",ujarku menambahkan
"He..he... , kalo lihat lo semangat pengen 3-sum, gw juga semangat. Apalagi sama cewek itu...",ujar Randy dengan wajah iblisnya
--- o0o ---
PoV Pamela
Sore hari dirumah Pamela..
“Haloo..”
“Sisil?? Ada apa??”
“Ehmm, lo sibuk nggak hari ini??”
“Tumben Sisil ngomong langsung kayak gini...”,gumamku dalam hati
“....emm.. , emang kenapa Sil?”,ujarku
“Rey ulang tahun kan hari ini ??”
“Hahhh? Hari ini ulang tahun Rey?? Bodoh?! Aku baru tau..”
“Seriuss??...Aku malah baru tau sil...”
“Lo kan pacarnya masa nggak pernah nanya..”
“........................”
“Pacar??! Mana ada!. Kan gw cuman pacar boongan Rey... , tapi gw harus sebisa mungkin mengakui Rey sebagai pacar gw dihadapan Sisil..”,gumamku dalam hati
"........."
“Ehmmm, ..sory Sil , ternyata aku kelupaan, hari ini emang ulang tahun Rey..”
"Gimana sihh ?!"
“Jadi lo nggak tau juga hari ini ada kejutan buat Rey??”
“Kejutan..?? ....”
“Hihh! mana aku tau! Ulang tahunnya aja nggak tau kapan...”
“Kok dia nggak ...”
“Nggak kenapa?? “,ujar Sisil
“Nggak papa Sil, Ada Suprises ya? Semoga sukses kejutannya buat Rey..... ”
“Ikutan lah Pam, masa pacarnya nggak ikut sih?? Pacar apa bukan?? “
“Pacar lah! Ok gw ikut...gw ikut!”
“Nahh gitu dong, tapi lo diem-diem jangan bilang Rey.."
"Yeppp!..."
"Sekarang kesini aja.. , ini kami lagi nyiapin tepung sama kue didapur.. “
“Dimana Sil??”
“Jl.xXxxxXx , buruan ya ku tunggu...”
“Hmmmm, hmmmm.... kenapa nggak dirumah kontrakan aja Rey kan kerja..? Hmm... ohh mungkin nggak enak juga sama penghuni lain kalo dia main ke rumah kontrakan. Hmm...tapi...”
“Pam... “
“Halo Pamela..??”
“Ehhh?? Iya iya... “
“Bisa kan..???”,ujar sisil
“Bisa kok, nanti aku kesana..”
“Gw jemput?? “
“Nggak usah kok Sil, aku tau tempatnya...”
“Ok, gw tunggu ya!”
“Yappp!”
Tutt..tutt...tut..
Tutt..tutt..
Tut......
Aku bergegas masuk kamar untuk segera memilih-milih pakaian yang akan kukenakan. Namanya juga kejutan kan? Pokoknya aku harus tampil cantik maksimal! Harus!.
“Cermin... tolonglah, rubah aku menjadi cantik!”,dengan nada bersemangat
Akhirnya aku memutuskan mengenakan kaos warna merah muda dengan rok warna putih selutut sementara rambutku diikat ke belakang. Terlihat sederhana, cantik dan alami. Huahahahaha! Aku jadi malu dengan penampilanku sendiri.
Setelah kurasa cukup siap. Aku segera berangkat ke rumah Sisil...
--- o0o ---
PoV Sisil
“Ting tong...ting tong...”
“Pasti Pamela...?!”,gumamku dalam hati
Aku membuka pintu, dan ternyata memang Pamela ada didepan mataku.
“Masuk Pam...”
Pamela mengganggukan kepala..
“Acaranya bentar lagi, semua udah siap kok, tinggal tunggu Rey aja dateng kesini..”,ujarku sambil menggiringnya ke ruang tamu
“Duduk dulu gw bikinin minum, lo mau minum apa?”
“Ehh? ...”
“Seadanya aja Sil, jadi Gw nggak ngapa-ngapain? Ngerepotin lo jadinya...”
“Hahahhaa!, nggak papa kok, santai aja kali, kan lo tokoh utama dari kejutan ulang tahun ini sekarang... gw mah cuman mantannya ...”,ujar Sisil
“Akhirnya kena juga lo, sandiwara gw cukup sukses membuat rasa percaya Pamela ke gw, Bwahahahaha!”,gumamku dalam hati
“Heeee tokoh utama?? Apaan sih!”
“Hahahhaha! Gw kedapur dulu ya..”,ujarku
--- o0o ---
PoV Pamela
“Rey mana sih?? Terus gw disini ngapain? Ehmm... mending gw telpon Rey dulu ah, tapi jangan sampai tau bakalan ada kejutan dari kami.Hahahaha!”
“Tutt...tut..tut...”
““Haloooo...”,ujar Rey
“Haloo Rey...”
“Tumben-tumben aja lo nelpon gw, ada angin apa nih?? Mau ngajak gw jalan?”
“Ihhh PEDE AMAT ni anak! , awas aja bentar lagi bakal kaget setengah mati. Huffht”,gumamku dalam hati
“Nggak, cuman mau tanya...”
“Kenapa say , kangen ya?? ...??”
“Apaan sih! Gw serius tau...!”
“Lah gw juga jawab serius..”,ujar Rey
“Ihh nyebelin kan, mesti jawabnya gitu... nggak mau disalahin..”,gumamku dalam hati dengan nada kesal
“Nggak usah pake say say an.....”,kataku
“Bwahahahahaa! Gitu aja ngambek, dasar lo..”
“Seriuss Rey, serius..”,ujarnya dengan nada tegas
“Iya mau tanya apa Pam??”
“Emmm....”,
“Emm..?? “
“Gimana ya cara biar Rey cepet kesini, Hmmm... setidaknya gw bisa bantu Sisil biar Rey dateng kesini lebih cepet dari perkiraannya”
“.....................”
“Rey...”
“Ha...???”
“Ini Sisil ngajak gw ketemuan, lo kapan kesini..",
“.......................”
“Kok diem si Rey... salah ngomong ya gw.?? Ya ampun..!”,gumamku dalam hati
“Ini gw udah didepan Rumahnya. Kayaknya penting, katanya lo mau kesini juga kan?? Lo kapan kesini..”,ujarku menegaskan
“Hahh? Siapa bilang??”
“Heeeee?? Pura-pura lupa sama ulang tahun lo?? Ehhh dasarrr ni anak!”
“Sisil yang bilang gitu..”
“Tt ..tt...tunggu.. lo sekarang dimana??”,ujar Rey dengan terpatah-patah
“Gw di rumah Sisil... , emmm tapi nggak tau juga sih rumah siapa..”
“Alamatnya dimana??!”,kata Rey dengan nada kerasnya
“Di..... Jl.xXxxXxxx”
“Hahhh?? Itu...itu..”
“Kenapa sih ni anak.... Hih! Aneh..”,gumamku dalam hati
“Itu apa Rey ???”
“itu Rumah Randy Pam!”
Kemudian, seseorang datang dari belakang dengan mengenakan kaos putih, celana jeans menghampiriku dan mengambil handphoneku.
“Heyy Pam.. lama nggak ketemu..!”,ujar Randy sambil meletakan handphoneku di meja yang ada di depan sofa diruang tamu ini.
“.....eee, Rrraan..??”
“Lo ikut juga ya Pam ternyata??”, dengan memasang muka iblis
Seketika itu Randy membungkam mulutku dengan kain. Aku seakan tidak dapat berteriak meskipun mencoba melawan. Kemudian ia mengikat kedua tanganku dengan sebuah tali yang sangat kuat dihubungkan pada sebuah tiang besi yang berdiri tegak keatas dari lantai sampai atap. Aku kini disekap diruang tamu. Tak bisa melawan, aku tak berkutik.
“Lo tunggu sini dulu manis...”,ujar Randy dengan memasang muka iblis , tangannya membelai rambutku
“Sil buruan!”,ujarnya menambahkan
“Apa-apaan semua ini?? Ahhh Ehhh.. kejutan?? Ahh kok main ikat gini.. Ya ampun”
“Bwahahahahahaa! Kena deh!”,ujar Sisil yang seketika itu juga datang dari dapur menuju ruang tamu
“............................”
“Rey.. tolong gw.. Rey!...”,gumamku dalam hati , mengulang perkataan itu berkali-kali berharap
“...Pam lo disini dulu yee.. kita mau pemanasan berdua dulu , Bwahahahahaha!”,ujar Randy
“Nggak langsung threesome aja??”,kata Sisil
“Kita pemanasan berdua dulu sayang..., bentaran aja kok.”,ujar Randy sambil merangkul tubuh Sisil
“...................”
“Tunggu sini ya Pam... sabar 15 menit aja kok..”,ujar Sisil, wajahnya seperti iblis
“Say... gw mandi dulu ya... baru kita pemanasan”,ujar Randy
“Ihh! Cepet Ran! lima menit aja mandinya!”
“Ok! Lo langsung kekamar aja Sil, tunggu gw..”
Randy bergegas pergi meninggalkanku, seketika Sisil pun pergi masuk sebuah kamar yang letaknya tidak cukup jauh dari ruang tamu ini.
“....Rrre........Reeyyy.....tooo...tolonggg.. ”
--- o0o ---
PoV Author : Randy-Sisil's scene
Masih di rumah Randy.....
“Ayoo sayang buruanlah, lama amat..”,teriak Sisil dari kejauhan
Randy yang telah selesai mandi kemudian menuju ke kamar. ..
“Ini udah selesai kok, Sabar lah sayang, kita nikmati momen langka ini, ya nggak?? Bwahahahahaa!”,ujar Randy sambil perlahan merebahkan dirinya kekasur bersama Sisil
Randy dengan mengenakan kaos hitam celana biru tua, sedang Sisil mengenakan kaos putih tipis bermotif bunga dan celana pendek berwarna hitam. Mereka memulai pemanasan ini.
Sisil mulai membuka celana Randy dan terlihatlah benda besar kesukaannya, perlahan tangannya memegang erat konti Randy..
“Ssshhh Ahh... terus sayang teruss...”,desah Randy ketika Sisil mencoba melakukan kocokan ke konti Randy
“Pelan-pelan aja ya sayang... , kan nanti masih lanjut..”
Randy mulai menciumi leher Sisil dengan lembut, Sisil membalas ciuman Randy dengan melumat habis bibir Randy.
“sssshh Ahh emmhh..”, desis Randy
Setelah cukup pemanasan, Randy merapikan celananya kemudian perlahan Randy beranjak dari tempat tidur meninggalkan Sisil keruang tamu menjemput Pamela.
“Heyy manis, sekarang giliran lo...”,kata Randy dengan nada nakal membelai rambut pamela dengan lembut
“.................”
“...Paha lo mulus juga... “,ujar Randy seketika melihat paha Pamela yang terlihat jelas dibalik rok putihnya
Tangan Randy membuka perlahan rok Pamela lalu dengan lembut membelai kedua paha Pamela yang terlihat putih mulus dibalik roknya secara bergantian...
“Emmmhh, gw jadi makin nafsu sama lo Pam..”,kata Randy dengan senyum iblisnya
Pamela meronta tak berdaya. Seketika itu juga, Randy perlahan melepaskan ikatan tali ditangan Pamela, dan dengan mulut yang masih terbungkus kain putih kemudian menggiring tubuh Pamela masuk ke kamar.
Bersambung Ke
Undangan Rahasia Bagian 11. Penyesalan [ TAMAT ]
Bersambung Ke
Undangan Rahasia Bagian 11. Penyesalan [ TAMAT ]
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Berkomentaralah Dengan Baik yng berisi kritikan , Masukan Demi Kalangsungan Blog kita Bersama ini